(e-RH) 24 April -- Ayub 5:1-7 -MENGHIBUR ATAU MENGHAKIMI

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 24 April 2020
Bacaan : Ayub 5:1-7
Setahun: 1 Raja-raja 8
Nats: "Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan; melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi." (Ayub 5:6-7)

Renungan:

MENGHIBUR ATAU MENGHAKIMI

Ketika seorang sahabatnya mengalami keterpurukan, ia datang memberikan wejangan hikmat. Ia mengingatkan sahabatnya bahwa Allah adalah Bapa yang baik yang akan membimbing anak-anak-Nya. Tidak ada yang dapat diandalkan di luar Allah. Inilah yang dilakukan Elifas kepada Ayub pada saat Ayub mengalami keterpurukan.

Isi wejangan Elifas tidak salah. Tidak salah pula mengingatkan janji pemulihan dari Allah kepada orang yang tengah mengalami pergumulan. Sebab, bukankah Ayub pun bukan manusia sempurna? Ia perlu dukungan, perlu diingatkan dan dikuatkan. Namun sayangnya Elifas bertindak layaknya pribadi yang paling sempurna dihadapan Ayub. Wejangannya lebih mengarah kepada penghakiman alih-alih penghiburan. Elifas menekankan bahwa sekalipun Ayub beriman kepada Allah, ia tetaplah berdosa. Karena itu kesukaran Ayub timbul sebagai buah dari dosanya sendiri.

Ketika seorang saudara atau orang di sekitar mengalami pergumulan, tak jarang kita menempatkan diri di posisi Elifas. Maksud hati memberi penghiburan, namun cara kita kebablasan dengan melakukan penghakiman. Kita merasa sempurna dan menganggap mereka yang sedang dalam penderitaan sebagai obyek yang pantas untuk digurui. Padahal, bukankah sekalipun penderitaan sering disebabkan oleh karena dosa, tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi karena berbagai faktor lain? Tuhan senang kita hadir di tengah penderitaan sesama, namun bukan untuk menempatkan diri sebagai hakim. Jadikan kehadiran kita penghiburan yang menguatkan, bukan malah menambah beban. --EBL/www.renunganharian.net
   
MENGHAKIMI SESAMA YANG TENGAH MENDERITA SEUMPAMA MENGUCURKAN CUKA PADA LUKA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2020/04/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2020/04/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+5:1-7

Ayub 5:1-7

 1  Berserulah--adakah orang yang menjawab engkau? Dan kepada siapa di antara orang-orang yang kudus engkau akan berpaling?
 2  Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.
 3  Aku sendiri pernah melihat orang bodoh berakar, tetapi serta-merta kukutuki tempat kediamannya.
 4  Anak-anaknya selalu tidak tertolong, mereka diinjak-injak di pintu gerbang tanpa ada orang yang melepaskannya.
 5  Apa yang dituainya, dimakan habis oleh orang yang lapar, bahkan dirampas dari tengah-tengah duri, dan orang-orang yang dahaga mengingini kekayaannya.
 6  Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
 7  melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+8

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2020 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar