(e-SH) 21 Maret -- Lukas 21:1-4 - Ironi

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 21 Maret 2020
Ayat SH: Lukas 21:1-4

Judul: Ironi

Kata ironi berasal dari bahasa Yunani, yaitu eironia. Artinya adalah majas yang mengungkapkan sindiran halus. Dalam literatur, ironi sering digunakan untuk menekankan suatu hal yang ingin diutarakan oleh penulis agar pesan yang ingin disampaikannya menjadi lebih kuat.

Pada bagian ini, Yesus menggunakan ironi untuk menggambarkan situasi yang menyedihkan sekaligus memalukan. Pada nas sebelumnya, kita sudah melihat ahli-ahli Taurat memperlakukan para janda secara tidak adil (20:47). Walau sebenarnya, Allah memerintahkan mereka untuk memperhatikan janda-janda itu.

Nas kali ini bercerita tentang seorang janda yang memberi persembahan di Bait Suci. Jumlah pemberiannya memang sedikit. Namun, secara persentase ia memberikan lebih banyak daripada orang kaya (3). Fenomena ini ironis sekaligus membuat Yesus begitu kagum. Bahkan, Ia sampai memuji persembahan janda tersebut, bukan karena jumlah, tetapi ketulusannya. Nas ini menunjukkan bahwa memberi walau sedang dalam kondisi yang lemah sangat menyenangkan Tuhan (4). Kesulitan bukanlah alasan bagi seseorang untuk tidak memberi. Justru, memberi dalam kekurangan merupakan perwujudan kasih yang besar.

Tuhan ingin agar kita meneladani si janda yang memberi tanpa dipengaruhi oleh kondisi dan kesulitan. Mungkin, ini terlihat bodoh bagi dunia. Justru nas ini menunjukkan betapa Yesus melihat, menghargai, bahkan mengagumi tindakan seperti itu. Artinya, pengalaman serba kurang tidak boleh menyurutkan perbuatan baik seseorang.

Sekarang, kita hidup dalam budaya dengan gaya hidup mewah. Keadaan ini membentuk kita menjadi egois sehingga sulit untuk belajar memberi. Kalaupun memikirkan orang lain, itu pun demi keuntungan sendiri. Ini sungguh ironis dan menyedihkan. Seharusnya, kehidupan seorang Kristen meneladani janda yang menjungkirbalikkan sistem nilai dunia yang tanpa kasih, dan mengasihi sekalipun dalam kondisi sulit.[JHN]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/03/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+21:1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+21:1-4

Lukas 21:1-4

 1  Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
 2  Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
 3  Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
 4  Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar