(e-SH) 16 Maret -- Lukas 20:9-19 - Kisah Para Penggarap Kebun Anggur

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 16 Maret 2020
Ayat SH: Lukas 20:9-19

Judul: Kisah Para Penggarap Kebun Anggur

Apakah komentar Anda mengenai para penggarap kebun anggur dalam perumpamaan Yesus ini? Mungkin Anda akan bergumam, "Enggak tahu diri!" Gumaman Anda tepat! Mereka agaknya lupa-atau lebih tepat melupakan-siapa diri mereka. Meski berstatus penyewa, mereka tak mau membayar sewa. Bahkan, mereka memukuli hamba-hamba utusan sang pemilik dan membunuh ahli warisnya. Oleh karena itulah, si pemilik siap menghukum mereka (16)!

Mereka dihukum karena lupa diri. Bukankah mereka cuma penyewa? Mereka telah mendapatkan kesempatan hidup dari kebun anggur itu. Bukankah jika tidak diberikan kesempatan itu, mereka akan menjadi penganggur? Akan tetapi, itulah masalahnya. Mereka tak puas menjadi penyewa, tetapi ingin menjadi pemilik. Itulah alasan utama mereka membunuh anak dari sang pemilik. Mereka ingin menjadikan kebun anggur itu sebagai milik pribadi.

Perumpamaan Yesus yang berakhir dengan vonis itu ditanggapi positif oleh orang banyak yang mendengarkan cerita itu. Mereka agaknya sayang dengan nasib para penggarap itu dan berharap adanya pengampunan dari sang pemilik (16).

Namun demikian, ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala, yang merasa tersindir dengan perumpamaan itu, malah makin membenci Yesus (19). Mereka merasa, merekalah yang dimaksudkan dengan para penggarap kebun anggur itu. Namun, bukannya bertobat, mereka malah berupaya menangkap Yesus. Tindakan itu sejatinya makin menegaskan bahwa merekalah para penggarap kebun anggur itu dalam dunia nyata. Tampaknya, para ahli Taurat dan imam kepala juga sudah lupa diri!

Dalam hidup, sejatinya kita pun tak luput dari kesalahan. Allah yang Mahamurah menggunakan banyak cara untuk mengingatkan kita. Jalan terbaik bagi kita bukanlah mengeraskan hati, melainkan bertobat. Itu jugalah nasihat penulis surat Ibrani: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibr. 4:7). Dengan demikian, sikap mengeraskan hati harus dibuang jauh! [YMI]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/03/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+20:9-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+20:9-19

Lukas 20:9-19

 9  Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada orang banyak: "Seorang membuka kebun anggur; kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama.
10  Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa.
11  Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain, tetapi hamba itu juga dipukul dan dipermalukan oleh mereka, lalu disuruh pulang dengan tangan hampa.
12  Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu dilemparkan ke luar kebun itu.
13  Maka kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang harus kuperbuat? Aku akan menyuruh anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani.
14  Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita.
15  Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun anggur itu dan membunuhnya. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu dengan mereka?
16  Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain." Mendengar itu mereka berkata: "Sekali-kali jangan!"
17  Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?
18  Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."
19  Lalu ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala berusaha menangkap Dia pada saat itu juga, sebab mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu, tetapi mereka takut kepada orang banyak.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar