(e-SH) 20 Februari -- 2 Samuel 19:9-30 - Kekuatan Pengampunan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 20 Februari 2020
Ayat SH: 2 Samuel 19:9-30

Judul: Kekuatan Pengampunan

Demikian orang yang merasa berpengalaman dalam hidup suka memberi nasihat: "Jangan terlalu cepat mengampuni!" Ini nasihat yang perlu diingat. Betapa mengampuni itu bukan tindakan yang bisa dilakukan dengan spontanitas. Bagian ini berbicara mengenai hal itu.

Pemberontakan Absalom membawa Raja Daud pada konflik berat. Daud tahu bahwa Absalom berani memberontak karena ada orang-orang di sekitarnya yang mendukung. Artinya, di balik pemberontakan Absalom, ada pengikut yang menentang dan memusuhi raja. Daud sadar dengan situasi ini.

Pengalaman hidup Daud menjadi guru yang baik baginya. Saat ia dikejar Saul, pengalaman itu mengajarkan kebijaksanaan padanya. Daud tidak mendendam kepada Saul. Urapan yang diterima Saul sebagai raja tetap dipandang dengan hormat. Pengalaman ini sangat berharga ketika ia harus menghadapi orang-orang yang memusuhinya. Daud bersikap tidak memusuhi mereka. Ia sadar bahwa yang memberontak adalah rakyatnya. Dan mereka butuh pengampunan.

Hanya pengampunan yang dapat memulihkan martabat mereka. Ketika Simei bin Gera sujud di depan raja menyatakan penyesalan, raja tidak keberatan. Justru Abisai, anak Zeruya, yang ingin supaya Simei dihukum. Lalu, Abisai ditegur keras oleh raja. "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, sehingga kamu pada hari ini menjadi lawanku?" (22) tegas Raja Daud. Kemudian berkatalah raja kepada Simei, "Engkau tidak akan mati". Dan selama hidupnya, Daud memang tidak membunuh Simei (23).

Pengampunan wajib diberikan dengan tepat, namun tidak dengan tergesa-gesa. Daud sadar bahwa dirinya adalah wakil Tuhan yang harus menyatakan kerahiman Ilahi kepada umat-Nya. Berkat pengampunan yang diberikannya, oleh generasi berikutnya Daud dikenal sebagai raja yang penuh belas kasihan. Kita pun, oleh generasi berikut, hendaknya dikenal sebagai orang yang dapat menyatakan belas kasih Tuhan.

Doa: Mampukan kami mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami. [STY]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/02/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Samuel+19:9-30
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Samuel+19:9-30

2 Samuel 19:9-30

 9  Seluruh rakyat dari semua suku Israel berbantah-bantah, katanya: "Raja telah melepaskan kita dari tangan musuh kita, dialah yang telah menyelamatkan kita dari tangan orang Filistin. Dan sekarang ia sudah melarikan diri dari dalam negeri karena Absalom;
10  tetapi Absalom yang telah kita urapi untuk memerintah kita, sudah mati dalam pertempuran. Maka sekarang, mengapa kamu berdiam diri dengan tidak membawa raja kembali?"
11  Raja Daud telah menyuruh orang kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dengan pesan: "Berbicaralah kepada para tua-tua Yehuda, demikian: Mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali ke istananya?" Sebab perkataan seluruh Israel telah sampai kepada raja.
12  "Kamulah saudara-saudaraku, kamulah darah dagingku; mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali?
13  Dan kepada Amasa haruslah kamu katakan: Bukankah engkau darah dagingku? Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau tidak tetap menjadi panglimaku menggantikan Yoab."
14  Demikianlah dibelokkannya hati semua orang Yehuda secara serentak, sehingga mereka menyuruh menyampaikan kepada raja pesan ini: "Kembalilah, tuanku dan semua anak buahmu."
15  Lalu berangkatlah raja pulang dan sampailah ia ke tepi sungai Yordan. Sementara itu orang Yehuda telah sampai ke Gilgal untuk menyongsong raja dan untuk membawa raja menyeberang sungai Yordan.
16  Juga Simei bin Gera, orang Benyamin yang dari Bahurim itu, cepat-cepat datang bersama-sama dengan orang-orang Yehuda untuk menyongsong raja Daud.
17  Juga ada seribu orang dari daerah Benyamin bersama-sama dengan dia. Dan Ziba, hamba keluarga Saul, dan kelima belas anaknya laki-laki dan kedua puluh hambanya bersama-sama dengan dia datang tergesa-gesa ke sungai Yordan mendahului raja,
18  lalu menyeberang dari tempat penyeberangan untuk menyeberangkan keluarga raja dan untuk melakukan apa yang dipandangnya baik. Maka Simei bin Gera sujud di depan raja, ketika raja hendak menyeberangi sungai Yordan,
19  dan berkata kepada raja: "Janganlah kiranya tuanku tetap memandang aku bersalah, dan janganlah kiranya tuanku mengingat kesalahan yang dilakukan hambamu ini pada hari tuanku raja keluar dari Yerusalem; janganlah kiranya raja memperhatikannya lagi.
20  Sebab hambamu ini tahu bahwa hamba telah berbuat dosa; dan lihatlah, pada hari ini akulah yang pertama-tama datang dari seluruh keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku raja."
21  Lalu berbicaralah Abisai, anak Zeruya, katanya: "Bukankah Simei patut dihukum mati karena ia telah mengutuki orang yang diurapi TUHAN?"
22  Tetapi Daud berkata: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, sehingga kamu pada hari ini menjadi lawanku? Masakan pada hari ini seorang dihukum mati di Israel! Sebab bukankah aku tahu, bahwa aku pada hari ini adalah raja atas Israel?"
23  Kemudian berkatalah raja kepada Simei: "Engkau tidak akan mati." Lalu raja bersumpah kepadanya.
24  Juga Mefiboset bin Saul menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat.
25  Ketika ia dari Yerusalem menyongsong raja, bertanyalah raja kepadanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku, Mefiboset?"
26  Jawabnya: "Ya tuanku raja, aku ditipu hambaku. Sebab hambamu ini berkata kepadanya: Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi bersama-sama dengan raja! --sebab hambamu ini timpang.
27  Ia telah memfitnahkan hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah seperti malaikat Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik.
28  Walaupun seluruh kaum keluargaku tidak lain dari orang-orang yang patut dihukum mati oleh tuanku raja, tuanku telah mengangkat hambamu ini di antara orang-orang yang menerima rezeki dari istanamu. Apakah hakku lagi dan untuk apa aku mengadakan tuntutan lagi kepada raja?"
29  Tetapi raja berkata kepadanya: "Apa gunanya engkau berkata-kata lagi tentang halmu? Aku telah memutuskan: Engkau dan Ziba harus berbagi ladang itu."
30  Lalu berkatalah Mefiboset kepada raja: "Biarlah ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang dengan selamat."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar