(e-SH) 13 September -- Galatia 3:15-29 - Sama-sama Anak

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 13 September 2019
Ayat SH: Galatia 3:15-29

Judul: Sama-sama Anak

Dalam panti asuhan, anak-anak yang tinggal berasal dari beragam latar belakang dan daerah. Mereka semua memiliki karakter, sifat, serta temperamen yang unik dan berbeda. Sementara itu, para pengasuh panti juga mempunyai kehidupan sendiri. Mereka juga memiliki keluarga dan anak. Jadi, sembari merawat anak-anak panti, pengasuh pun tetap memiliki tugas mengasuh anak kandungnya sendiri. Dalam kondisi demikian, seorang pengasuh panti asuhan akan selalu berusaha memperlakukan semua anak, baik anak panti maupun anak kandungnya, dengan setara tanpa pembedaan.

Perbedaan bangsa telah membuat jemaat di Galatia gamang karena mereka disibukkan dengan berbagai perbedaan. Rasul Paulus mengingatkan bahwa saat percaya kepada Kristus, mereka juga adalah keturunan Abraham. Mereka telah sama-sama diterima sebagai anak-anak Allah sehingga perbedaan apa pun seharusnya tidak lagi menjadi pemisah di antara mereka. Mereka adalah satu, yaitu anak-anak Allah (26).

Pada masa kini, di Indonesia, terdapat banyak gereja. Ada yang berdasarkan suku dan ada pula yang berdasarkan wilayah geografis. Antargereja kerap terjadi persaingan karena merasa sebagai yang lebih baik. Bahkan, tak jarang juga gereja saling berebut warga jemaat. Kiranya hal semacam itu semakin berkurang, bahkan hilang sama sekali. Sebab, sekalipun gerejanya berbeda-beda, harus disadari bahwa kita semua adalah anak Allah.

Sebagai sesama anak-anak Allah, semua orang percaya seharusnya saling menghormati dan berkolaborasi. Apalagi, kita sama-sama berada di Indonesia. Itu berarti kita menghadapi pergumulan dalam konteks yang sama sehingga sebagai saudara sebangsa, kita pun harus mencari solusi bersama. Karena itu, seharusnya tak ada lagi gereja A atau gereja B. Sebaliknya, kita harus berperan aktif dalam kehidupan bersama sebagai rakyat bangsa Indonesia.

Doa: Tuhan, tolonglah kami mewujudkan keesaan gereja agar bisa berperan baik sebagai warga bangsa Indonesia. [THIE]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/09/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Galatia+3:15-29
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Galatia+3:15-29

Galatia 3:15-29

15  Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorangpun.
16  Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.
17  Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.
18  Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.
19  Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.
20  Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.
21  Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.
22  Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
23  Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
24  Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
25  Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
26  Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
27  Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
28  Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
29  Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar