(e-SH) 1 September -- 1 Samuel 27:1-12 - Allah yang Setia

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 1 September 2019
Ayat SH: 1 Samuel 27:1-12

Judul: Allah yang Setia

Pada saat rencana kita hancur berantakan, pernahkah kita meragukan Tuhan? Daud mengerti betul perasaan ini. Apa yang menjadi harapannya tidak sesuai dengan kenyataan. Daud sudah diurapi menjadi raja oleh Samuel (1Sam. 16:1-13). Kemudian ia menunjukkan berbagai pencapaian, misalnya satu hal yang paling terkenal adalah usahanya membunuh Goliat (1Sam.17). Akan tetapi, pencapaian itu tidak otomatis membuatnya langsung menjadi raja. Hal yang terjadi malah sebaliknya, yaitu Saul malah mengejar untuk membunuhnya. Situasi kian pelik ketika Samuel mati yang membuat Daud menjadi ragu pada rencana Tuhan (1Sam. 25:1).

Pergumulan Daud ini membuatnya melarikan diri ke negeri orang Filistin karena ia takut kalau suatu saat Saul akan membunuhnya (1). Untuk itu, ia membuat perencanaan matang. Daud, kedua istrinya, dan enam ratus orang lainnya datang kepada Akhis bin Maokh, Raja kota Gat.

Apakah kemuliaan Tuhan menggagalkan rencana Daud karena meragukan-Nya? Ternyata tidak! Allah tetap menyertainya. Saul tidak lagi mencarinya (4). Bahkan, Akhis, Raja kota Gat itu, memberikan apa yang menjadi keinginan Daud (5-6). Akhis memberikan kepada Daud daerah Ziklag sebagai tempat bernaung.

Tidak hanya itu. Dalam pelariannya, Allah memberikan kemampuan kepada Daud untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai raja yang diurapi-Nya. Ia berhasil dalam misinya menyerbu orang Gesur, orang Girzi, dan orang Amalek (8-11). Hal ini membuktikan bahwa Allah sabar dan setia kepada Daud, sekalipun ia meragukan-Nya.

Mari kita bersyukur karena memiliki Allah yang selalu penuh kasih. Ia tidak pernah meninggalkan kita, sekalipun kita meragukan rencana-Nya. Karena itu, marilah kita tinggalkan keraguan dan mengubahnya menjadi syukur karena Tuhan tahu betul apa yang sedang Ia kerjakan dalam hidup kita. Di tengah keraguan kita, Ia pasti akan memberikan yang terbaik karena kasih setia-Nya tetap sampai selamanya.

Doa: Tuhan, mampukan kami memahami apa yang menjadi kehendak-Mu. [HB]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/09/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+27:1-12
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Samuel+27:1-12

1 Samuel 27:1-12

 1  Tetapi Daud berpikir dalam hatinya: "Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul. Jadi tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin; maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya."
 2  Bersiaplah Daud, lalu berjalan ke sana, ia dan keenam ratus orang yang bersama-sama dengan dia itu, kepada Akhis bin Maokh, raja kota Gat.
 3  Daud dan semua orangnya menetap pada Akhis di Gat, masing-masing dengan rumah tangganya; Daud dengan kedua orang isterinya, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, perempuan Karmel.
 4  Setelah diberitahukan kepada Saul, bahwa Daud telah melarikan diri ke Gat, ia tidak lagi mencarinya.
 5  Berkatalah Daud kepada Akhis: "Jika kiranya aku mendapat belas kasihanmu, biarlah diberikan kepadaku tempat di salah satu kota di tanah datar, supaya aku tinggal di sana. Mengapa hambamu ini tinggal padamu di kota kerajaan ini?"
 6  Maka pada hari itu Akhis memberikan Ziklag kepadanya; itulah sebabnya Ziklag menjadi kepunyaan raja-raja Yehuda sampai sekarang.
 7  Dan lamanya Daud tinggal di daerah orang Filistin adalah satu tahun empat bulan.
 8  Maka Daud dan orang-orangnya bergerak maju dan menyerbu orang Gesur, orang Girzi dan orang Amalek; sebab orang-orang inilah penduduk negeri itu yang membentang dari Telam ke arah Syur sampai tanah Mesir.
 9  Apabila Daud memusnahkan negeri itu, seorangpun tidak dibiarkannya hidup, baik laki-laki maupun perempuan; ia merampas kambing domba, lembu, keledai, unta dan pakaian, kemudian pulanglah ia dan kembali kepada Akhis.
10  Jika Akhis bertanya: "Di mana kamu menyerbu pada hari ini?" maka jawab Daud: "Di Tanah Negeb Yehuda," atau: "Di Tanah Negeb orang Yerahmeel," atau: "Di Tanah Negeb orang Keni."
11  Daud tidak membiarkan hidup seorangpun, baik laki-laki maupun perempuan, untuk dibawa ke Gat, sebab pikirnya: "Jangan-jangan mereka mengabarkan tentang kami, dengan berkata: Beginilah dilakukan Daud." Itulah kebiasaannya, selama ia tinggal di daerah orang Filistin.
12  Tetapi Akhis mempercayai Daud, sebab pikirnya: "Tentulah ia telah membuat diri dibenci di antara orang Israel, bangsanya; ia akan menjadi hambaku sampai selamanya."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar