(e-RH) 17 Agustus -- 1 Samuel 10:17-27 - UBI AMOR, IBI OCULUS

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 17 Agustus 2019
Bacaan : 1 Samuel 10:17-27
Setahun: Yeremia 11-14
Nats: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah menuntun orang Israel keluar dari Mesir dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan segala kerajaan yang menindas kamu." (1 Samuel 10:18)

Renungan:

UBI AMOR, IBI OCULUS

Seorang teolog dari Skotlandia yang meninggal di Paris pada tahun 1173, Richard of St. Victor, pernah mengatakan demikian, "Ubi amor, ibi oculus." Secara terjemahan bebas, rangkaian kata-kata indah itu berarti, "Di mana ada cinta, di situ ada mata." Cinta menyajikan kebenaran yang paling benar. Namun cinta seperti itu kini nyaris hilang di banyak tempat di dunia ini. Cinta memudar, yang tampak adalah nafsu angkara murka, kebencian antarmanusia. Orang dengan mudah menghilangkan kehidupan manusia lain.

Padahal betapa besarnya kasih setia Allah, yang walaupun telah ditolak oleh umat-Nya sendiri, tetap menunjukkan kasih setia kepada umat-Nya itu. Allah adalah Tuhan yang telah mengeluarkan bangsa Israel dari kesusahan besar, perbudakan di Mesir selama ratusan tahun. Namun walau Allah telah melakukan semua karya besar itu, bangsa Israel justru tidak ingin bergaul erat dengan Allah. Meski demikian, Allah bukanlah Allah yang pasif ketika ditolak manusia, Dia adalah Allah yang berdaulat, yang di dalam kedaulatan-Nya dapat memakai penolakan bangsa Israel sebagai cara untuk menunjukkan kasih setia-Nya yang kudus dan tak bercela.

Tanpa sadar kita pun sering kali menolak Allah. Mungkin kita tidak menolak secara keseluruhan Pribadi Allah, tetapi kita menolak rencana-rencana-Nya bagi hidup kita. Rencana Allah adalah menyelamatkan umat manusia berdosa dari hukuman maut. Kasih setia Allah seharusnya menjadikan diri kita semakin rendah hati dan taat kepada-Nya. Kita adalah duta kasih Allah di bumi ini. Kasih itu memanusiakan manusia. --ENO/www.renunganharian.net
   
KALAU MANUSIA KEHILANGAN KASIH ILAHI, MAKA HILANG PULALAH KEMANUSIAANNYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2019/08/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2019/08/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+10:17-27

1 Samuel 10:17-27

17  Kemudian Samuel mengerahkan bangsa itu ke hadapan TUHAN di Mizpa
18  dan ia berkata kepada orang Israel itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah menuntun orang Israel keluar dari Mesir dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan segala kerajaan yang menindas kamu.
19  Tetapi sekarang kamu menolak Allahmu yang menyelamatkan kamu dari segala malapetaka dan kesusahanmu, dengan berkata: Tidak, angkatlah seorang raja atas kami. Maka sebab itu, berdirilah kamu di hadapan TUHAN, menurut sukumu dan menurut kaummu."
20  Lalu Samuel menyuruh segala suku Israel tampil ke muka, maka didapati suku Benyamin.
21  Sesudah itu disuruhnyalah suku Benyamin tampil ke muka menurut kaum keluarganya, maka didapati kaum keluarga Matri. Akhirnya disuruhnyalah kaum keluarga Matri tampil ke muka seorang demi seorang, maka didapati Saul bin Kish. Tetapi ketika ia dicari, ia tidak diketemukan.
22  Sebab itu ditanyakan pulalah kepada TUHAN: "Apa orang itu juga datang ke mari?" TUHAN menjawab: "Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang."
23  Berlarilah orang ke sana dan mengambilnya dari sana, dan ketika ia berdiri di tengah-tengah orang-orang sebangsanya, ternyata ia dari bahu ke atas lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.
24  Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: "Kamu lihatkah orang yang dipilih TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu." Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: "Hidup raja!"
25  Kemudian Samuel menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan meletakkannya di hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh bangsa itu pulang, masing-masing ke rumahnya.
26  Saulpun pulang ke rumahnya, ke Gibea, dan bersama-sama dengan dia ikut pergi orang-orang gagah perkasa yang hatinya telah digerakkan Allah.
27  Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+11-14
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+11-14

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2019 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar