(e-SH) 15 Juni -- Lukas 8:4-15 - Teologi Semak Duri

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 15 Juni 2019
Ayat SH: Lukas 8:4-15

Judul: Teologi Semak Duri

Teologi kemakmuran sempat populer beberapa waktu lalu. Banyak gereja di Indonesia secara terang-terangan menganutnya. Ajaran ini memercayai jika kita mengikut Yesus, hidup kita akan makmur dan penuh kelimpahan. Teologi ini juga meyakini bahwa orang percaya tidak akan mengalami kesulitan atau kesukaran hidup.

Pada dasarnya, Injil tidak sepenuhnya berkata demikian. Ketika firman Tuhan diberitakan, setiap orang merespons dengan cara yang berbeda. Kelompok pertama adalah orang-orang yang menolak Tuhan. Kelompok ini digambarkan sebagai "tanah pinggir jalan" dan "tanah yang berbatu-batu" (12-13). Benih yang jatuh pada kedua jenis tanah ini sama-sama tidak berakar dan tidak menghasilkan buah

Kelompok selanjutnya adalah mereka yang bertumbuh dan berbuah. Kelompok ini digambarkan dengan "tanah yang bersemak duri" dan "tanah yang baik" (14-15). Buah yang dihasilkan kedua tanah ini berbeda. Tanah yang bersemak duri menghasilkan buah yang tidak matang karena kekhawatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup datang menghimpitnya (semak duri).

Kekayaan adalah berkat Tuhan, namun fokus mengejarnya hanya akan menghambat pertumbuhan. Jadinya, harta bukan lagi berkat, tetapi telah berubah menjadi kutukan.

Tuhan ingin agar kita bertumbuh. Ia tidak mau harta dan kekayaan mengalihkan fokus pertumbuhan itu. Ia mau supaya kita memiliki hati yang mulia dan penuh kebajikan. Dengan demikian, kehidupan kita bisa menghasilkan buah kesetiaan dan ketekunan.

Namun, kita harus tetap seimbang. Kekristenan tidak anti pada kekayaan; juga tidak memuja kemiskinan. Kita hanya perlu menjaga hati. Jika hati banyak dipenuhi semak berduri, kita akan mudah diseret pada nafsu kekayaan dunia. Tuhan tidak ingin orientasi hidup kita terisap hanya untuk mengejar kekayaan. Oleh karena itulah, kita wajib meminta kekuatan dan anugerah-Nya agar mencabut semak duri jika tumbuh di hati kita.

Doa: Tuhan, potonglah semak duri di hati kami supaya kami dapat berbuah. [JN]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/06/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+8:4-15
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+8:4-15

Lukas 8:4-15

 4  Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
 5  "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
 6  Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
 7  Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
 8  Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
 9  Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
10  Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11  Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12  Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13  Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14  Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15  Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar