(e-RH) 20 Juni -- Lukas 15:11-32 - BAHAGIA ITU PILIHAN

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 20 Juni 2019
Bacaan : Lukas 15:11-32
Setahun: Ayub 21-24
Nats: "Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku ... Lalu bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya." (Lukas 15:18,20)

Renungan:

BAHAGIA ITU PILIHAN

Sebenarnya, Si Sulung dan Si Bungsu mempunyai kesamaan: keduanya tidak puas dengan apa yang mereka dapatkan di rumah bapa mereka. Tetapi, kemudian, pilihan mereka berbeda. Dan, pilihan itu sungguh menentukan.

Si Sulung-yang merasa diri banyak berjasa kepada bapanya, tetapi merasa bapanya tidak membalas jasanya (ay. 29)-memilih menganggap bapanya tidak mengasihinya, bahkan marah kepada bapanya (ay. 28). Pilihan itu membuat Si Sulung jauh dari kebahagiaan.

Si Bungsu memang sempat hilang. Tetapi, dia akhirnya menyadari bahwa kunci kebahagiaan adalah dekat dengan bapanya. Dia mengambil pilihan yang menentukan: "Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku" (ay. 18). Lalu, dia pulang untuk merealisasikan pilihannya: dekat dengan bapanya (ay. 20). Dan sungguh, dia menemukan kebahagiaan.

Apa makna kisah itu bagi kita? Tuhan menyediakan kebahagiaan. Tetapi, ternyata, pilihan kita ikut menentukan apakah kita berbahagia, atau tidak. Seperti yang tampak pada Si Sulung, persepsi dan sikap kita terhadap hal-hal yang kita miliki dan kita alami ternyata menentukan apakah kita akan berbahagia atau tidak. Dan, seperti yang terlihat pada Si Bungsu, langkah yang kita ambil sungguh menentukan apakah kita akan berbahagia atau tidak. Kita berbahagia jika kita memilih sikap dan langkah yang mengantar kita kepada kebahagiaan, tetapi kita tidak berbahagia jika kita memilih sikap dan langkah yang menjauhkan kita dari kebahagiaan.

Demikianlah ihwalnya: Berbahagia atau tidak berbahagia adalah soal pilihan. --EE/www.renunganharian.net
   
PILIHAN KITA MENENTUKAN KEBAHAGIAAN ATAU KETAKBAHAGIAAN KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2019/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2019/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+15:11-32

Lukas 15:11-32

11  Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
12  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
13  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
14  Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15  Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
16  Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
17  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
18  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
19  aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
20  Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
21  Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
22  Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
23  Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
24  Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
25  Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
26  Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
27  Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
28  Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
29  Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
30  Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
31  Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
32  Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+21-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+21-24

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2019 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar