(e-SH) 18 April -- 1 Korintus 8:1-13 - Kasih adalah Puncak Pengetahuan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 18 April 2019
Ayat SH: 1 Korintus 8:1-13

Judul: Kasih adalah Puncak Pengetahuan

Dalam beberapa pengamatan, orang berpengetahuan cenderung menyepelekan mereka yang pendek akal. Tampaknya, pengetahuan itu berwajah ganda. Ia dapat membangun, tetapi ia juga dapat menjadikan seseorang sombong. Mereka yang berpengetahuan kadang menjadi angkuh karena aksesnya kepada pengetahuan.

Paulus mengatakan, pengetahuan berpotensi membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun (1). Paulus mengkritik arogansi itu. Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai pengetahuan, menurutnya, ia belum mencapai pengetahuan sejati (2). Dalam bahasa sederhana, Paulus terkesan ingin berkata, "Tong kosong nyaring bunyinya."

Dalam pandangannya, Paulus menyandingkan pengetahuan dengan kasih. Orang yang mengasihi Allah tidak akan menggunakan pengetahuannya untuk membinasakan orang lain. Paulus memberi contoh mengenai memakan persembahan berhala. Ia mengatakan bahwa makanan memang tidak membawa kita lebih dekat pada Allah. Entah itu dimakan atau tidak, kita tidak akan mengalami kerugian (8). Kendalanya ada pada penggunaan pengetahuan dan kebebasan itu sendiri. Paulus menasihati agar kebebasan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain yang lemah (9). Jangan sampai mereka yang lemah binasa karena pengetahuan itu.

Allah senang kalau kita memiliki pengetahuan. Akan tetapi, pengetahuan harus bersanding dengan kasih. Kasih selalu membangun dan memperhatikan orang lain. Kasih menjadi pagar untuk setiap tindakan yang dihasilkan pengetahuan. Kasih adalah puncak dari pengetahuan.

Pengetahuan yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan. Pokok persoalannya sekarang terletak pada tata kelolanya yang selalu melibatkan kasih. Apakah pengetahuan itu menjadi batu sandungan atau sarana untuk mewujudkan kasih kepada sesama.

Doa: Ya Allah, ajarilah kami agar bijaksana dalam mengelola pengetahuan dan kasih demi memuliakan nama-Mu. [SA]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/04/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+8:1-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+8:1-13

1 Korintus 8:1-13

 1  Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
 2  Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.
 3  Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.
 4  Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
 5  Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi--dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian--
 6  namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
 7  Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
 8  "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
 9  Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
10  Karena apabila orang melihat engkau yang mempunyai "pengetahuan", sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan berhala?
11  Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu.
12  Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.
13  Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar