(e-SH) 6 Maret -- Kisah Para Rasul 25:1-12 - Motivasi yang Benar

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 6 Maret 2019
Ayat SH: Kisah Para Rasul 25:1-12

Judul: Motivasi yang Benar

Seorang komedian Amerika Serikat, Jamie Kennedy, pernah berbicara perihal motivasi. Ia berkata, "Ini adalah era milenium, motif adalah sebuah kebetulan." Cetusan ini bisa jadi adalah sebuah satire. Ia mungkin sedang menyindir kedangkalan cara berpikir masyarakat. Generasi sekarang adalah anak kandung "Mbah Google". Hanya bermodal klik, kita punya semua jawaban atas setiap pertanyaan. Akibatnya, refleksi menjadi barang langka. Motif menjadi tidak penting dan tak usah dipikirkan. Padahal, motivasi sangat penting dalam kehidupan manusia. Motivasi akan melahirkan aksi dan mencetak jati diri kita.

Festus merupakan wali negeri baru pengganti Feliks. Sebagai pemimpin baru, ia ingin sekali mengambil hati orang Yahudi (9). Inilah alasannya ia tetap membiarkan Paulus tetap mendekam di penjara (Kis. 24:27). Festus menggunakan Paulus sebagai alat untuk menarik simpati orang Yahudi. Demi kepentingan politiknya, Festus rela menciderai nilai-nilai keadilan.

Hal yang sama juga tampak dengan imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi. Mereka memiliki keinginan yang sangat besar untuk membunuh Paulus (3). Ambisi religius menggerakkan mereka untuk berniat jahat kepada Paulus.

Tindakan Festus dan orang-orang Yahudi dimotori oleh sebuah hasrat tertentu. Dalam penilaian moral, tindakan mereka itu adalah sebuah kekeliruan. Mereka mengingkari nilai-nilai luhur kemanusiaan dan keadilan. Hal ini tentu sangat kontras jika melihat sepak terjang Paulus. Ia hanya membela diri dari tuduhan palsu (10-11). Ia menjunjung tinggi nilai kejujuran saat menyatakan rela mati kalau terbukti bersalah.

Alkitab menegaskan bahwa orang percaya dilarang memiliki motivasi salah. Joyce Meyer suatu kali pernah berkata, "Motif mengungkapkan mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan." Artinya, motif berperan penting sebagai penentu identitas kekristenan kita. Motif yang benar akan melahirkan tindakan yang benar juga.

Doa: Tuhan, tolong kami menjaga motivasi agar tetap murni dan bersih dalam setiap pergumulan yang Engkau percayakan. [PUR]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/03/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+25:1-12
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+25:1-12

Kisah Para Rasul 25:1-12

 1  Tiga hari sesudah tiba di propinsi itu berangkatlah Festus dari Kaisarea ke Yerusalem.
 2  Di situ imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus.
 3  Kepadanya mereka meminta suatu anugerah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus datang ke Yerusalem. Sebab mereka sedang membuat rencana untuk membunuh dia di tengah jalan.
 4  Tetapi Festus menjawab, bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea dan bahwa ia sendiri bermaksud untuk segera kembali ke sana.
 5  Katanya: "Karena itu baiklah orang-orang yang berwewenang di antara kamu turut ke sana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada kesalahannya."
 6  Festus tinggal tidak lebih dari pada delapan atau sepuluh hari di Yerusalem. Sesudah itu ia pulang ke Kaisarea. Pada keesokan harinya ia mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus.
 7  Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan.
 8  Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: "Aku sedikitpun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Allah atau terhadap Kaisar."
 9  Tetapi Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab Paulus, katanya: "Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi di sana di hadapanku tentang perkara ini?"
10  Tetapi kata Paulus: "Aku sekarang berdiri di sini di hadapan pengadilan Kaisar dan di sinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar, sedikitpun aku tidak berbuat salah terhadap orang Yahudi.
11  Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!"
12  Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab: "Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar