(e-RH) 1 Februari -- Kisah Para Rasul 10:23-36 - KESETARAAN

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 1 Februari 2019
Bacaan : Kisah Para Rasul 10:23-36
Setahun: Imamat 1-3
Nats: Tetapi Petrus menegakkan dia sambil berkata, "Bangkitlah, aku hanya manusia saja." (Kisah Para Rasul 10:26)

Renungan:

KESETARAAN

Perjumpaan dengan orang yang tepat adalah salah satu pendorong kemajuan kita. Pemenang Nobel Perdamaian 1952, Dr. Albert Schweitzer, berkata, "Ada saatnya, semangat kita pudar. Tetapi kemudian menyala kembali karena perjumpaan dengan seseorang. Betapa kita sepatutnya berterima kasih kepada orang-orang yang telah menghidupkan kembali jiwa kita itu."

Tuhan menyiapkan perjumpaan antara Kornelius dan Petrus. Semua faktor- waktu, tempat, kejadian, pengalaman- ikut mendukung perjumpaan dua pribadi yang belum saling mengenal itu. Bahkan, sebelumnya Tuhan mengikis lebih dulu rasa superior Petrus (ay. 9-23a). Mengapa? Keduanya sudah harus dalam posisi setara. Kalau perlu, yang satu menegakkan yang lain seperti yang dilakukan oleh Petrus (ay. 26). Setara sebagai manusia. Saling menghormati dan mampu melihat kelebihan masing-masing. Begitulah ujung dari perjumpaan mereka. Bersatunya dua kubu kekristenan perdana- Yerusalem dan Kaisarea.

Tuhan itu Perancang ulung perjumpaan antarmanusia yang berbuah kemajuan. Syaratnya adalah kesetaraan. Bukan ketimpangan akibat kecongkakan, superioritas, dan penindasan. Harus sama-sama, serba saling. Saling menegakkan harga diri. Saling membangunkan kepercayaan diri. Saling mengangkat pujian, penghargaan dan rasa hormat. Saling memberi kesempatan. Saling percaya, ada kebaikan pada masing-masing. Kesetaraan adalah induk dari kemajuan bersama. Mengapa tak kita terapkan prinsip ini dalam kehidupan bersama kita-persahabatan, keluarga, masyarakat, dan gereja? --PAD/www.renunganharian.net
   
HUBUNGAN YANG TIMPANG MELAHIRKAN PENINDASAN; HUBUNGAN YANG SETARA MEMBUAHKAN KEMAJUAN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2019/02/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2019/02/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+10:23-36

Kisah Para Rasul 10:23-36

23  Ia mempersilakan mereka untuk bermalam di situ. Keesokan harinya ia bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia.
24  Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul.
25  Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus.
26  Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja."
27  Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang berkumpul.
28  Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.
29  Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang ke mari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku."
30  Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan
31  dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya.
32  Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus; ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut.
33  Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu."
34  Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
35  Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
36  Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Imamat+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+1-3

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2019 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar