(e-SH) 26 Desember -- Lukas 2:21-40 - Bahagia Orang yang Menantikan Tuhan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 26 Desember 2018
Ayat SH: Lukas 2:21-40

Judul: Bahagia Orang yang Menantikan Tuhan

K elahiran Yesus Kristus mendatangkan kebahagiaan bagi banyak orang. Mereka adalah orang-orang yang percaya dan menanti-nantikan kedatangan-Nya. Hal ini sama seperti dua orang tua bernama Bapak Simeon dan Ibu Hana. Selama hidup, mereka selalu menanti-nantikan kehadiran Sang Mesias, Anak Allah yang dijanjikan itu.

Simeon orang yang benar dan saleh hidupnya. Roh Kudus menyatakan kepadanya bahwa dia akan terus hidup sebelum melihat Sang Juru Selamat. Ketika orang tuanya membawa Yesus-yang masih bayi-masuk ke Bait Allah, Simeon segera menyambut-Nya. Sambil menatang-Nya, dia mengucap syukur kepada Tuhan Allah (29-32).

Pada saat yang sama, ada juga seorang nabiah bernama Hana di situ. Dia sudah sangat lanjut usianya (84 thn). Dia pun menyambut Yesus dengan sukacita sambil berbicara tentang Anak itu kepada orang banyak.

Kehadiran Yesus Kristus mendatangkan sukacita dan kebahagiaan bagi kedua orang yang sangat menantikan-Nya. Simeon merasa sangat bahagia. Pada saat itu juga, dia merasa sudah siap menghadap Tuhan. Pasalnya, dia sudah melihat keselamatan yang dari Tuhan atas umat-Nya. Ibu Hana juga begitu. Dia bahagia menyambut Yesus dan bersaksi tentang Dia kepada orang banyak. Itulah orang-orang yang sungguh menantikan Tuhan Yesus. Kehadiran-Nya membuat mereka berbahagia.

Demikian juga kehadiran Tuhan Yesus Kristus bagi kita. Dia akan membahagiakan hidup kita. Dia, Sang Juru Selamat, Tuhan, dan Penebus dosa kita. Dia melepaskan kita dari ketakutan dan kekhawatiran. Dia mendampingi dan memberikan kekuatan; tatkala kita mengalami permasalahan. Dia memberi kekuatan agar dapat menghadapi dan mengatasi segala permasalahan hidup kita. Seperti Bapak Simeon, hidup kita akan menjadi damai. Oleh karena itulah, kita akan dapat bersaksi tentang Dia seperti Ibu Hana.

Doa: Ya Tuhan Yesus, kehadiran-Mu dalam hidup kami sungguh membawa kebahagiaan. Kami bersyukur untuk itu. [SH]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/12/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:21-40
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:21-40

Lukas 2:21-40

21  Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
22  Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
23  seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",
24  dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
25  Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
26  dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
27  Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
28  ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
29  "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
30  sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31  yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32  yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
33  Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
34  Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
35  --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
36  Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
37  dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah[1:25010] dengan berpuasa dan berdoa.
38  Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
39  Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
40  Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar