(e-RH) 26 Oktober -- Amsal 26 - BERCANDA KEJAM

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 26 Oktober 2018
Bacaan : Amsal 26
Setahun: Lukas 12-13
Nats: Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut, demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: "Aku hanya bersenda gurau." (Amsal 26:18-19)

Renungan:

BERCANDA KEJAM

Menyenangkan berada di tengah orang-orang yang memiliki rasa humor yang tinggi. Relasi menjadi akrab. Suasana tegang mencair. Tugas berat terasa lebih ringan. Bahkan kritik pun dapat disampaikan tanpa melukai yang menjadi sasaran teguran. Tentu saja, gurauan perlu didasarkan pada niat baik dan semangat saling menolong.

Namun, Amsal mengingatkan bahwa bergurau dapat menghancurkan orang lain. Dengan maksud menjerat orang lain, kita mengeluarkan kata-kata yang seolah lucu. Dalam ayat nas, "memperdaya" dapat berarti tipu muslihat atau siasat untuk menjatuhkan orang lain. Kita menemukan beberapa contoh dalam Alkitab. Yusuf dijuluki sebagai "tukang mimpi" oleh kakak-kakaknya (Kej. 37:19). Elisa dipanggil sebagai "botak" (2Raj. 2:23). Peristiwa paling keji dialami oleh Yesus. Di atas kayu salib, orang menertawakan-Nya dengan mengatakan, "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!" (Mat. 27:42). Julukan dan lontaran gurauan seperti itu sebenarnya adalah ejekan dan olok-olok yang merendahkan. Mereka menggunakannya untuk menindas orang yang tampak tidak berdaya sembari menarik perhatian orang kepada diri mereka.

Pada zaman internet ini, membuat dan menyebarkan gambar (meme) dan humor yang menyerang pribadi orang lain seolah bukan perbuatan tercela. Padahal, ada banyak orang merasa terluka. Akibatnya, hubungan yang awalnya baik lalu sulit dipulihkan. Hendaknya kita menyaring dulu dan bertanggung jawab atas apa yang kita katakan dan sebarkan. --HEM/www.renunganharian.net
   
KATA-KATA KITA HENDAKNYA PENUH KASIH DAN TIDAK HAMBAR, AGAR DAPAT SENANTIASA MEMBANGUN ORANG LAIN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2018/10/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2018/10/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+26

Amsal 26

 1  Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal.
 2  Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.
 3  Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai, dan pentung untuk punggung orang bebal.
 4  Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia.
 5  Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak.
 6  Siapa mengirim pesan dengan perantaraan orang bebal mematahkan kakinya sendiri dan meminum kecelakaan.
 7  Amsal di mulut orang bebal adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh.
 8  Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal.
 9  Amsal di mulut orang bebal adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk.
10  Siapa mempekerjakan orang bebal dan orang-orang yang lewat adalah seperti pemanah yang melukai tiap orang.
11  Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.
12  Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.
13  Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!"
14  Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.
15  Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.
16  Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.
17  Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.
18  Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut,
19  demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: "Aku hanya bersenda gurau."
20  Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran.
21  Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan.
22  Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati.
23  Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat.
24  Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya.
25  Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.
26  Walaupun kebenciannya diselubungi tipu daya, kejahatannya akan nyata dalam jemaah.
27  Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia.
28  Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+12-13

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2018 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar