(e-SH) 17 September -- Kisah Para Rasul 16:1-3 - Orang Baik

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 17 September 2018
Ayat SH: Kisah Para Rasul 16:1-3

Judul: Orang Baik

Penyerangan yang dilakukan terhadap salah satu gereja Katolik di Sleman menjadi viral. Pascapenyerangan tersebut, media diramaikan dengan berita tentang sepasang suami istri dari keyakinan lain ikut serta bersama jemaat Gereja Santa Lidwina membersihkan area itu. "Ternyata masih ada orang yang tulus dan baik hati, " tulis salah satu pemilih akun Instagram yang mengunggah foto seorang ibu yang sedang menyapu lantai gereja.

Dalam perjalanan pelayanannya ke Derbe dan Listra, Paulus berjumpa dengan Timotius. Timotius berasal dari keluarga baik-baik. Ibunya seorang Yahudi yang telah percaya Kristus, sedangkan ayahnya seorang Yunani (1). Rupanya sebagai seorang murid, Timotius sudah dikenal baik oleh orang-orang di Listra dan Derbe. Ia terkenal karena ketulusan dan kebaikannya (bdk. 2Tim. 3:10-11). Sebab itu, Paulus ingin mengajak Timotius terlibat dalam pelayanan berikutnya.

Namun, Paulus menghadapi kendala, yaitu Timotius belum bersunat. Bagi masyarakat Yahudi, sunat merupakan salah satu hukum yang wajib ditaati oleh setiap orang Yahudi. Karena itu, Paulus menyunat Timotius agar tidak menjadi batu sandungan dan menimbulkan masalah di kemudian hari. Menariknya, Timotius menaati semua arahan Paulus. Inilah kebijaksaan Timotius.

Syarat menjadi orang baik itu hanya satu, yakni ketulusan. Sama seperti Timotius yang tidak berdalih saat Paulus memintanya untuk disunat. Tanpa pertimbangan yang panjang dan perdebatan, Timotius melakukan semuanya dengan ketulusan.

Kita tahu bahwa sangatlah sulit pada zaman sekarang menemukan orang-orang yang memiliki karakter yang tulus dan baik hati. Yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang adalah segala sesuatu dinilai dengan imbalan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk orang yang tulus hati? Sudahkan kita melakukan segala sesuatu dengan kerelaan hati tanpa berdalih?

Doa: Tuhan, ajarilah aku menjadi pribadi yang baik saat melakukan apa pun disertai dengan ketulusan dan kerelaan hati. [YNB]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/09/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+16:1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+16:1-3

Kisah Para Rasul 16:1-3

 1  Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani.
 2  Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium,
 3  dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar