(e-SH) 31 Agustus -- Mazmur 39 - Sebentar tetapi Bermakna

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 31 Agustus 2018
Ayat SH: Mazmur 39

Judul: Sebentar tetapi Bermakna

Hidup manusia tidak kekal. Di mata Tuhan waktu itu sebentar saja. Waktu yang sudah dilalui tak bisa diulang lagi. Tentu saja sangat disayangkan apabila masa yang terbatas kita isi dengan berbagai hal yang tidak bermanfaat. Bagaimana membuat hidup yang sementara ini menjadi bermakna?

Pemazmur mengatakan bahwa ia hendak menjaga diri agar ia tidak berdosa dengan lidah dan mulutnya (2). Lidah dan mulut adalah alat untuk berkata-kata. Tak ada yang bisa membatasi kata-kata seperti apa yang akan keluar dari mulut kita. Sebenarnya mulut bisa digunakan untuk mengeluarkan kata-kata indah, menyejukkan, dan menyenangkan. Mulut juga bisa dipakai untuk mencaci, mengumpat, dan mengejek orang lain. Namun mulut yang sama bisa memberitakan kabar bohong dan ajaran yang menyesatkan orang.

Menyadari hidupnya terbatas, pemazmur tak ingin menyia-nyiakan waktu untuk mengeluarkan kata-kata yang penuh dosa dan membawa orang lain melakukan dosa. Dia ingin supaya hidupnya yang singkat dijalani menjadi berkat melalui perkataannya. Karena itu, dia meminta pertolongan Tuhan. Tanpa pertolongan-Nya, kecenderungan dirinya adalah melakukan dosa.

Ujaran kebencian, kekerasan verbal, dan penyebaran kabar bohong (hoax) mewarnai kehidupan dunia saat ini. Betapa hal-hal itu menghancurkan persaudaraan, mengacaukan hidup bersama, dan merusak masa depan. Pertemanan yang tadinya akrab menjadi rusak karena kabar bohong itu. Relasi antartetangga menjadi tidak rukun karena memelintir kebenaran dan beredarnya ujaran kebencian. Relasi antara orang tua dan anak pun merenggang karena kekerasan verbal melalui bentakan dan ejekan. Apakah umat Tuhan akan melakukan hal yang sama? Waktu hidup kita terbatas, marilah kita isi dengan kata-kata yang membangun dan memberkati. Hidup boleh sebentar, tetapi baiklah menjadi bermakna melalui kata-kata kita.

Doa: Tuhan, kami bertekad untuk mengekang mulut dan perkataan yang tidak baik agar melalui ucapan kami nama-Mu semakin dipermuliakan. [THIE]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/08/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+39
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+39

Mazmur 39

 1  Untuk pemimpin biduan. Untuk Yedutun. Mazmur Daud. (39-2) Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."
 2  (39-3) Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dari hal yang baik; tetapi penderitaanku makin berat.
 3  (39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:
 4  (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
 5  (39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela
 6  (39-7) Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya nanti.
 7  (39-8) Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.
 8  (39-9) Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku, jangan jadikan aku celaan orang bebal!
 9  (39-10) Aku kelu, tidak kubuka mulutku, sebab Engkau sendirilah yang bertindak.
10  (39-11) Hindarkanlah aku dari pada pukulan-Mu, aku remuk karena serangan tangan-Mu.
11  (39-12) Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela
12  (39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.
13  (39-14) Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar