(e-SH) 4 Juni -- Kisah Para Rasul 8:1-3 - Penderitaan Pangkal Penyelamatan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 4 Juni 2018
Ayat SH: Kisah Para Rasul 8:1-3

Judul: Penderitaan Pangkal Penyelamatan

Ketika gereja dibom, dibakar, ditutup, dan izin untuk beribadah dipersulit, apakah kita akan melakukan aksi demonstrasi untuk meneriakkan ketidakadilan dan menuntut pemerintah untuk menegakkan hak asasi manusia untuk beribadah kepada Tuhannya? Bukankah Alkitab telah membuktikan bahwa penderitaan selalu hadir dalam kehidupan setiap pengikut Kristus (1-2; bdk. Mat. 10:22, 24-25). Kalau kenyataannya memang seperti ini, mengapa banyak orang percaya menjadi kekanak-kanakan sifatnya dalam menghadapi kenyataan ini?

Sejak peristiwa penganiayaan dan pembunuhan terhadap Stefanus, mereka yang melawan Kristus mendapat pengesahan dari para tua-tua dan tokoh agama Yahudi untuk menindas, menganiaya, dan membunuh para pengikut Kristus. Tujuannya adalah agar penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus tidak semakin tersebar luas. Dan posisi Israel sebagai bangsa pilihan semakin kukuh.

Sesungguhnya predikat bangsa pilihan Allah bukan lagi menjadi penentu keselamatan seseorang. Hanya melalui Kristuslah penyelamatan Allah kepada dunia diperbarui. Di sini kita melihat bahwa tolok ukur keselamatan Allah tidak lagi pada status kebangsaan seseorang, melainkan pada keimanan seseorang terhadap karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus.

Meskipun dalam sepanjang sejarah gereja kita melihat betapa banyak orang Kristen yang mengalami penganiayaan dan penderitaan atas nama Yesus, namun Allah memakai kondisi itu untuk menumbuhkan dan menguatkan iman anak-anak-Nya. Ibarat paku yang dipalu, semakin sering dipukul, semakin kuatlah paku itu menancap. Penganiayaan juga dipakai Allah sebagai sarana pewartaan Injil Kerajaan Allah tersebar sampai ke ujung bumi. Karena itu, gereja tidak boleh menunjukkan sifat kekanak-kanakan.

Ketika kita mengalami penderitaan, ingatlah bahwa hal itu merupakan keuntungan bagi setiap orang yang setia kepada Allah. Percayalah bahwa janji Allah akan kehidupan abadi akan menjadi milik kita secara konkret. [AJ]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/06/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+8:1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+8:1-3

Kisah Para Rasul 8:1-3

 1  Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
 2  Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
 3  Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar