(e-SH) 22 Juni -- Kejadian 25:1-18 - Berdamai dengan Masa Lampau

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 22 Juni 2018
Ayat SH: Kejadian 25:1-18

Judul: Berdamai dengan Masa Lampau

Tanpa masa lalu tak ada masa kini. Berdamai dengan masa lampau kita yang pahit akan memampukan kita hidup sejahtera pada masa kini. Penulis Kitab kejadian mencatat bahwa setelah kematian Abraham, Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi (11).

 Kisah sumur Lahai-Roi pastilah mengingatkan banyak orang pada masa itu pada kisah pelarian Hagar dari Sarai yang telah menindasnya (lih. Kej. 16:1-14). Kisah sumur Lahai-Roi mengingatkan orang kembali pada kesalahan Abraham ketika mengambil Hagar sebagai istri, kesalahan Sarai yang telah menindas Hagar, dan penderitaan Hagar sebagai korban dari rancangan karena ketidakpercayaan Abram dan Sarai. Namun demikian, kisah sumur Lahai-Roi juga mengingatkan orang pada kasih Allah kepada Hagar. Allah meminta Hagar untuk kembali kepada Sarai nyonyanya dan berjanji bahwa keturunan akan menjadi sangat banyak. Kisah sumur Lahai-Roi juga mengingatkan orang bahwa pada akhirnya Hagar dan Ismael pun diusir oleh Abraham dan Sara. Kisah sumur Lahai-Roi memperlihatkan kelemahan manusiawi sekaligus kasih Ilahi.

 Kita tidak tahu pasti bagaimana perasaan Ishak ketika menempatkan kemahnya dekat sumur Lahai-Roi itu.Tetapi agaknya, Ishak sendiri telah berdamai dengan semua kisah kegagalan generasi sebelumnya dalam diri Abraham, Sara, dan Hagar. Ya, Hagar pun tidak luput dari kesalahan karena dia memandang rendah nyonya ketika dia mengandung Ismael. Tak ada asap tanpa ada api bukan? Yang pasti, kisah sumur Lahai-Roi memperlihatkan bahwa kasih Allah adalah untuk semua orang, baik Abraham, Sara, maupun Hagar. Mungkin itu pulalah yang ada di benak Ishak saat tinggal di sana.

 Tak hanya itu, kisah kematian Abraham memperlihatkan kepada kita bagaimana Ishak dan Ismael bersama-sama menguburkan Abraham dalam gua Makhpela (9). Ismael agaknya telah berdamai dengan masa lampau. Meski diusir oleh bapaknya sendiri, Ismael pun tetap menghormati Abraham selaku orangtua dan menguburkannya.

 Sudahkah kita berdamai dengan masa lampau kita? [YM]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/06/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+25:1-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+25:1-18

Kejadian 25:1-18

 1  Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura.
 2  Perempuan itu melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah.
 3  Yoksan memperanakkan Syeba dan Dedan. Keturunan Dedan ialah orang Asyur, orang Letush dan orang Leum.
 4  Anak-anak Midian ialah Efa, Efer, Henokh, Abida dan Eldaa. Itulah semuanya keturunan Ketura.
 5  Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,
 6  tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka--masih pada waktu ia hidup--meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.
 7  Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun,
 8  lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.
 9  Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,
10  yang telah dibeli Abraham dari bani Het; di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya.
11  Setelah Abraham mati, Allah memberkati Ishak, anaknya itu; dan Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi.
12  Inilah keturunan Ismael, anak Abraham, yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu.
13  Inilah nama anak-anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam,
14  Misyma, Duma, Masa,
15  Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.
16  Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka, menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya.
17  Umur Ismael ialah seratus tiga puluh tujuh tahun. Sesudah itu ia meninggal. Ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.
18  Mereka itu mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar