(e-SH) 16 Juni -- Kejadian 21:8-21 - Allah Tak Pernah Ingkar Janji

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 16 Juni 2018
Ayat SH: Kejadian 21:8-21

Judul: Allah Tak Pernah Ingkar Janji

Allah tak pernah ingkar janji. Itulah yang tampak jelas dalam perikop hari ini. Allah tetap menyertai dan memberkati Hagar dan Ismael. Ismael dan keturunannya akan menjadi bangsa yang besar. Bagaimanapun juga adalah anak kandung Abraham.

Pengusiran Hagar dan Ismael disebabkan oleh kecemburuan Sara. Ia takut Ismael akan menjadi ahli waris. Karena itu, ia meminta Abraham untuk mengusir mereka. Abraham akhirnya menuruti usul isterinya setelah mendengarkan janji Allah bahwa Ia akan menjadikan Ismael sebagai bangsa yang besar (13). Janji Allah itulah yang membuat Abraham mengambil keputusan untuk mengusir Hagar dan Ismael (14).

Peristiwa pengusiran itu pasti menyakitkan bagi Hagar dan Ismael. Mungkin Hagar merasa dirinya adalah korban, bak peribahasa "habis manis, sepah dibuang". Dan perjalanan menjadi semakin berat karena mereka harus melintasi padang gurun. Hagar pun mulai putus asa ketika kehabisan air, bahkan membuang Ismael ke semak-semak (15). Allah turun tangan dengan mengutus malaikat-Nya untuk memberitakan bahwa Ismael akan menjadi bangsa yang besar (18). Allah pulalah yang membuka mata Hagar sehingga dia dapat melihat sebuah sumur. Allah menyelamatkan mereka.

Allah tidak pernah melupakan janji-Nya. Agaknya Hagar sendirilah yang telah melupakan janji Allah itu, yang didengarnya sewaktu dia melarikan diri dari nyonyanya (Kej. 16:10). Nama "Ismael", yang berarti Allah mendengar, semestinya menjadi prasasti bagi Hagar. Sayangnya Hagar lupa sehingga dia membuang anaknya ke semak-semak dan meratapinya dari jauh. Namun demikian, meskipun Hagar lupa, atau mungkin tidak memercayai janji itu, Allah tetap memenuhi janji-Nya. Inilah anugerah itu.

Kesulitan hidup, merasa diri sebagai korban, kadang juga membuat kita merasa dilupakan Allah. Kisah Hagar dan Ismael semestinya mengingatkan kita juga untuk tetap percaya bahwa Allah tidak tidur. Kesulitan hidup diizinkan terjadi dalam hidup kita agar kita dapat terus sungguh merasakan penyertaan Allah. Percayalah! [NSP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/06/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+21:8-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+21:8-21

Kejadian 21:8-21

 8  Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.
 9  Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
10  Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
11  Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
12  Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
13  Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."
14  Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
15  Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
16  dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
17  Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
18  Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar."
19  Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.
20  Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21  Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar