(e-SH) 10 Juni -- Kejadian 18:1-15 - Menabur dan Menuai Kebaikan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 10 Juni 2018
Ayat SH: Kejadian 18:1-15

Judul: Menabur dan Menuai Kebaikan

Tamu adalah Raja. Kita biasa melayaninya dengan menghidangkan menu istimewa. Kita juga menyediakan waktu untuk bercengkerama dan mendengarkan kata-katanya dengan penuh perhatian. Intinya: kita memperlakukan tamu bak raja yang harus memperoleh perhatian dan pelayanan khusus.

Abraham merupakan pribadi yang ramah dan suka memberi pertolongan. Ketika melihat tiga orang asing, ia antusias menyambut ketiganya. Bahkan tindakannya begitu ekstrem. Sembari sujud di hadapan para tamunya Abraham menawarkan sedikit makanan dan tempat istirahat. Abraham ingin ketiga orang itu menjadi tamu di perkemahannya. Jelaslah, inisiatif ada pada diri Abraham. Dengan penuh sukacita ketiga tamu itu menyambut tawaran tersebut. Dalam percakapan, para tamu itu menyampaikan kabar bahwa Sara akan melahirkan anak laki-laki pada tahun berikutnya (10). Dan ketiga orang asing ternyata TUHAN dan dua malaikat-Nya.

Jikalau Abraham bukan tipe orang yang ramah dan suka memberi pertolongan, pasti ia tidak akan menyambut orang asing itu sebagai tamu kehormatan yang harus memperoleh pelayanan berkualitas baik. Ia akan masa bodoh dengan orang asing itu. Itu berarti kemungkinan besar akan kehilangan konfirmasi mengenai kelahiran anaknya. Tamu-tamu Abraham itu juga menegaskan bahwa Abraham harus memberikan nama Ishak kepada anaknya. Agaknya, itulah ganjaran bagi orang yang ramah dan murah hati.

Bisa jadi Abraham tak menduga bahwa para tamunya itu akan membawa kabar baik. Tetapi, dari tindakan Abraham yang menyuruh istrinya memberikan suguhan terbaik, bisa diduga bahwa Abraham tampaknya memahami bahwa tamunya bukan sembarang tamu. Abraham agaknya cukup peka dalam hal ini. Karena itu, dia memberikan yang terbaik.

Marilah kita berlomba untuk bersikap ramah dan murah hati kepada semua orang yang kita temui. Sejatinya, pertemuan kita dengan orang lain bukanlah di luar sepengetahuan dan seizin Tuhan. Bisa jadi kita akan mendapatkan berkat Allah melalui mereka. [NSP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/06/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+18:1-15
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+18:1-15

Kejadian 18:1-15

 1  Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
 2  Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,
 3  serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
 4  Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;
 5  biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu."
 6  Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"
 7  Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
 8  Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
 9  Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
10  Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
11  Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12  Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
13  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14  Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
15  Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar