(e-RH) 8 Juni -- Markus 2:18-22 - MEMPERSIAPKAN GELAS

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 8 Juni 2018
Bacaan : Markus 2:18-22
Setahun: Nehemia 7-8
Nats: "Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula." (Markus 2:22b)

Renungan:

MEMPERSIAPKAN GELAS

Saya suka memperhatikan barista menyiapkan kopi bagi konsumennya. Pertama, ia mempersiapkan gelas yang sesuai. Untuk kopi panas, ia akan memilih gelas khusus untuk minuman panas. Untuk kopi dingin, gelasnya lain lagi. Barulah kemudian mereka meracik kopi sesuai dengan pesanan.

Saya membayangkan Tuhan itu seperti barista dan berkat-Nya itu seperti kopi. Lalu gelasnya melambangkan apa? Itulah kita. Sering kita berdoa meminta berkat, bahkan tidak jarang kita memaksa Tuhan untuk segera mencurahkan berkat-Nya pada kita. Namun, sering Dia seperti berlambat-lambat. Kenapa? Karena Dia sedang mempersiapkan gelas yang tepat untuk menampung berkat-Nya. Tidak sulit bagi Tuhan menjawab doa kita atau memberikan berkat yang kita butuhkan. Namun, apakah kita siap menampungnya? Tidak mungkin gelas plastik digunakan untuk minuman panas, bukan? Gelasnya akan rusak.

Jika Tuhan menunda memberkati kita, yang salah bukan Tuhan. Bisa jadi kita yang bermasalah. Kita belum siap untuk menerima berkat-Nya.

Jadi, ketika hal itu terjadi pada kita, jangan cepat-cepat protes pada-Nya. Bagaimanapun Dia yang paling tahu tentang diri kita. Ketika Dia memutuskan menunda berkat-Nya pada kita, Dia pasti memiliki alasan yang jelas. Siapa tahu ketika Dia menunda, Dia sedang mempersiapkan kita agar ketika berkat-Nya dicurahkan, tidak akan bocor. Karena itu, bersabarlah, jangan memburu-buru Dia. Biarkan Dia melakukan proses-Nya dalam hidup kita, menjadikan kita gelas yang tepat bagi berkat-Nya. --DP/www.renunganharian.net
   
TUHAN TIDAK PERNAH TERLAMBAT. KETIKA DIA MENUNDA MENJAWAB DOA KITA, DIA PASTI MEMILIKI ALASAN YANG TEPAT.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2018/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2018/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+2:18-22

Markus 2:18-22

18  Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
19  Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.
20  Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
21  Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.
22  Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Nehemia+7-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Nehemia+7-8

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar