(e-SH) 11 April -- Mazmur 13 - Penderitaan yang Menguatkan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 11 April 2018
Ayat SH: Mazmur 13

Judul: Penderitaan yang Menguatkan

Dalam perikop ini, pemazmur memulai ungkapannya dengan pertanyaan "Berapa lama lagi Tuhan?" Pertanyaan itu diulangi sampai lima kali. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya perasaan pemazmur seolah-olah dirinya ditinggalkan Allah. Artinya, derita yang dirasakan pemazmur sangat berat dan sudah mencapai batas yang dapat ditanggungnya.

Sebenarnya apa pokok masalah yang sedang dihadapi pemazmur? Apakah dirinya sakit parah? Apakah nyawanya terancam? Ternyata tidak. Jika demikian, mengapa pemazmur mengatakan matanya tidak bercahaya dan goyah? Bila mata pemazmur tidak bercahaya, hal itu berarti Allah tidak bersama dengannya. Apakah benar Allah sudah tidak menyertai pemazmur?

Mazmur 19:9 menyatakan bahwa mata seseorang akan bercahaya karena firman Tuhan. Jika dilihat dari sudut pandang Mazmur 19:9, maka ungkapan pemazmur menunjukkan bahwa Allah tidak lagi berfirman kepadanya. Tidak adanya firman Allah itulah yang membuat hati pemazmur goyah. Ia seolah-olah kehilangan pegangan dan tuntunan hidup karena selama ini hidupnya berlandaskan pada firman Allah. Itulah alasannya pemazmur meratap, "Berapa lama lagi Tuhan?"

Yang menarik adalah penderitaan pemazmur tidak membuatnya menyangkal dan meninggalkan Allah. Sebaliknya, ia tetap berseru dan semakin berharap kepada Allah dalam doa yang tiada putusnya.

Pengalamannya bersama Allah yang penuh kasih dan setia membawa pemazmur pada pengharapan bahwa Allah akan melepaskan penderitaannya. Sebab itu, dengan keyakinan ia berkata bahwa kasih setia kepada Allah dan perjanjian-Nya saja ia percaya (6). Kasih setia tanpa syarat inilah yang menjadi kekuatan pemazmur untuk berseru.

Penderitaan merupakan bagian hidup manusia. Ketika kita mengalaminya, hanya Tuhan yang mau mengerti isi hati dan keluh kesah kita. Di sinilah kita baru bisa semakin mengenal Allah dan membuat kita dapat berkata seperti pemazmur: "kepada kasih setia-Mu aku percaya" (6). [BK]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/04/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+13

Mazmur 13

 1  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
 2  (13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
 3  (13-4) Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,
 4  (13-5) supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
 5  (13-6a) Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.
 6  (13-6b) Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar