(e-SH) 4 Februari -- Markus 6:45-52 - Doa dan Ketenangan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 4 Februari 2018
Ayat SH: Markus 6:45-52

Judul: Doa dan Ketenangan

Para rahib kuno mengajarkan doa dan ketenangan batin. Nasihat mereka tentang doa adalah "Doa yang terus-menerus membuat kita dekat dengan Tuhan. Doa menjauhkan kita dari putus asa. Mendaraskan doa-doa dengan tekun meredakan hawa nafsu yang menggoda hidup. Doa melahirkan kelembutan hati dan perasaan yang tenang. Ketenangan batin menumbuhkan keberanian untuk hidup. Sesibuk apa pun, tetaplah berdoa".

Yesus mengajarkan kita untuk tetap berdoa meski sehari-hari sibuk. Injil menceritakan bahwa setelah Ia mengajar dan menggandakan roti untuk dimakan oleh 5.000 laki-laki (tidak termasuk anak-anak), Ia pergi ke bukit untuk berdoa (46). Bukit merupakan tempat yang sunyi, jauh dari hiruk pikuk. Ia berdoa karena perlu mengambil waktu untuk bersekutu dengan Bapa. Dengan bedoa, Dia mempersiapkan diri bagi pekerjaan baru yang akan dilakukan-Nya.

Setelah berdoa, Ia melihat para murid sedang kepayahan mendayung perahu akibat besarnya angin sakal (48). Sekitar jam tiga malam Ia mendatangi mereka dengan berjalan di atas air (48). Tujuan kedatangan Yesus adalah untuk memberikan pertolongan. Akan tetapi, para murid keliru menangkap makna kedatangan-Nya. Mereka menganggap Dia sebagai hantu (49). Sangkaan mereka sesuai dengan kepercayaan orang-orang pada zaman itu yang berkeyakinan hanya hantulah yang bisa berjalan di atas air.

Yesus memahami apa yang ada dalam benak para murid. Ia mengatakan, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (50) Lalu, naiklah Ia ke atas perahu dan angin menjadi reda (51).

Ketika berada di tengah badai hidup menjadi tenang bukan perkara gampang. Di tengah amukan badai hidup, kita cenderung mudah melihat hantu, daripada melihat Tuhan. Padahal Ia ada bersama kita. Tindakan Yesus yang tekun berdoa secara langsung mengajak kita untuk membiasakan diri berdoa. Dengan begitu, kita akan mendapatkan ketenangan sampai Tuhan berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" [WSP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/02/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+6:45-52
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+6:45-52

Markus 6:45-52

45  Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
46  Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
47  Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat.
48  Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
49  Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
50  sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
51  Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
52  sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar