(e-SH) 28 Februari -- Markus 11:1-11 - Bergelimang Kesederhanaan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 28 Februari 2018
Ayat SH: Markus 11:1-11

Judul: Bergelimang Kesederhanaan

Hari ini kita masuk pada perenungan Minggu Palmarum. Masa di mana Yesus dielu-elukan oleh banyak penduduk Yerusalem, namun sekaligus detik-detik Yesus menjemput kematian-Nya. Dua paradoks kehidupan yang amat memilukan. Meskipun begitu memilukan dan arahnya diketahui oleh Yesus sendiri, Ia dengan bersemangat ingin tetap menyajikan pembelajaran bagi banyak pengikutnya. Salah satunya dengan memperlihatkan bagaimana selayaknya seorang Raja disambut.

Mungkin banyak orang lebih senang mendengar istilah "bergelimang harta". Namun, tidak bagi Yesus. Ketika masuk ke Kota Yerusalem, Yesus dielu-elukan seperti seorang Raja yang dinanti-nantikan penduduk. Namun, tampilan Yesus tidak menunjukkan bahwa Ia bagian dari anggota kerajaan. Yesus masuk ke kota sebagai Raja yang datang menggunakan keledai. Ia tidak menunggangi kuda gagah sebagaimana putra mahkota Kerajaan Romawi. Penduduk juga tidak menyediakan karpet merah untuk dilewati Yesus dan keledai-Nya, melainkan pakaian penduduk, ranting-ranting hijau yang sengaja dihamparkan penduduk untuk menyambut raja mereka (7). Sang Raja hadir dengan kesederhanaan di tengah-tengah penduduk Yerusalem.

Tampaknya, Yesus mencoba menunjukkan kepada khalayak ramai bahwa Ia adalah Raja Damai, bukan raja dunia. Hal ini dipengaruhi oleh harapan besar orang-orang Israel akan datangnya Mesias yang membawa peperangan atas bangsa Romawi. Secara sederhana, Yesus masuk ke dalam kota Yerusalem dengan menggunakan keledai berarti Yesus mencoba membalikkan logika berpikir yang dipakai oleh orang-orang saat itu bahwa raja harus hadir dengan kemegahan. Raja yang dinanti-nantikan adalah Raja yang hadir dalam kesederhanaan, kedamaian, dan ketulusan hati.

Jika Yesus menghayati perjalanan menyosong kematian-Nya dalam suasana damai dan kesederhanaan, maka bagaimanakah cara Anda atau gereja menghayati peristiwa penderitaan dan kematian Yesus di kayu salib? [ETY]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/02/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+11:1-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+11:1-11

Markus 11:1-11

 1  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
 2  dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
 3  Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."
 4  Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.
 5  Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?"
 6  Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.
 7  Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
 8  Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
 9  Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
10  diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
11  Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar