(e-SH) 10 Februari -- Markus 8:11-13 - Kebutaan Rohani

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 10 Februari 2018
Ayat SH: Markus 8:11-13

Judul: Kebutaan Rohani

Buta berarti tidak bisa melihat karena rusak matanya. Itu istilah untuk kebutaan fisik. Buta juga bisa bermakna kehidupan yang menjadi sombong karena memiliki sesuatu yang bisa digunakan untuk menyombongkan diri.

Setelah membuat mukjizat mengubah tujuh roti untuk dimakan 4.000 orang, Yesus dan murid-murid-Nya berbegas menuju Dalmanuta (10). Setiba di Dalmanuta, orang-orang Farisi sudah menunggu kedatangan-Nya. Mereka ingin bersoal jawab dengan Yesus (11). Tujuannya adalah bukan untuk menjalin hubungan erat dengan Dia, melainkan untuk mencobai dan memburu-Nya dengan berbagai kecaman (11). Kata mencobai dalam Bahasa Yunani disebut dengan peiraznontes yang bermakna mencari-cari kesalahan. Jika dalam bersoal jawab itu nantinya kedapatan kesalahan dalam diri Yesus, mereka dapat mempersalahkan Dia.

Pencobaan yang diberikan orang-orang Farisi pada Yesus adalah meminta tanda. Tanda yang dimaksud adalah tanda "dari surga" sebagaimana pernah dilakukan Elia. Dalam Perjanjian Lama dikisahkan bahwa Allah pernah menjawab doa Nabi Elia dengan menurunkan api dari surga. Dengan menunjukkan tanda seperti itu mereka bisa yakin bahwa Yesus adalah utusan Allah. Rupanya mereka tidak puas dengan mukjizat yang dilakukan Yesus. Memberi makan 5.000, 4.000 orang, menenangkan angin sakal, dan menyembuhkan anak kesurupan tidak dihayati sebagai tanda Ilahi.

Yesus mengeluh dalam hatinya dan berkata, "Mengapa angkatan ini meminta tanda?" (12). Keluhan-Nya adalah mereka membutakan diri untuk melihat semua tindakan Yesus. Kebutaan mereka bukan kebutaan fisik, melainkan kebutaan rohani. Karena itu, Ia meninggalkan mereka (13). Mengapa tidak perlu ditanggapi? Sekalipun Yesus mampu membuat tanda, mereka tetap tidak percaya.

Kebutaan rohani bisa dialami siapa saja. Kebutaan rohani terjadi karena kesombongan diri. Kesombongan diri bisa membuat kita mencobai Tuhan agar mengikuti kehendak kita. Waspadalah! [WSP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+8:11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+8:11-13

Markus 8:11-13

11  Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.
12  Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda."
13  Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar