(e-SH) 5 Desember -- Daniel 6:13-19 - Korban Undang-Undang

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 5 Desember 2017
Ayat SH: Daniel 6:13-19

Judul: Korban Undang-Undang

Titah raja mendapatkan kekuatan hukum apabila disahkan dalam Undang-undang sehingga keputusan raja menjadi hukum tetap (inkracht van gewijsde) yang berlaku pada setiap orang di wilayah kekuasaannya (13). Daniel merupakan salah satu korban dari kekuasaan yang semena-mena karena hak asasinya untuk beribadah diberangus oleh Raja Darius.

Dengan siasat licik, para musuh Daniel menjeratnya dengan hukuman mati. Mereka memanfaatkan titah raja sebagai alat tuntutan agar hukum ditegakkan atas semua orang tanpa tebang pilih (14). Hal ini menimbulkan kekagetan dan kesedihan raja. Di satu sisi, ia kaget karena dirinya telah masuk dalam perangkap. Di sisi lain, Daniel adalah abdi dan salah satu dari pejabat tinggi negeri yang terbaik (15a, 16). Sebagai raja yang bijak, Darius berusaha mencari cara agar Daniel dibebaskan (15b). Namun, titah raja tidak dapat diubah. Mereka mendesak agar Darius mengeksekusi Daniel demi tegaknya wibawa raja dan kerajaan Media. Dengan demikian, Darius harus konsekuen dengan keputusan yang telah dibuatnya, walaupun hal itu melanggar prinsip keadilan. Mau tidak mau, Darius harus melakukan ketidakadilan tersebut untuk menyenangkan banyak pihak agar ia dipandang sebagai raja yang bijaksana dan adil tanpa pandang bulu.

Sebelum hukuman dijalankan, Darius memberikan pesan dan dukungan moril kepada Daniel bahwa yang dapat menyelamatkannya saat ini hanyalah Allah Israel (17). Yang menarik di sini adalah ucapan Raja Darius bukan basa-basi belaka. Hal itu dibuktikannya dengan berpuasa semalam-malaman. Saking gelisahnya, Darius tidak bisa makan dan tidur atas nasib yang menimpa Daniel (19).

Semakin licik seseorang, semakin pintar dirinya menyamarkan kejahatannya dengan kedok hukum. Tidak demikian dengan orang yang takut akan Allah yang hidup dalam kebaikan, keadilan, dan kejujuran. Sering kali mereka dimanipulasi orang lain. Apabila melihat atau menghadapi situasi seperti itu, apa respons kita? Berdiam diri saja tidak membuat keadaan lebih baik. [WSP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/12/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Daniel+6:12-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Daniel+6:12-18

Daniel 6:13-19

12  (6-13) Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."
13  (6-14) Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya."
14  (6-15) Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.
15  (6-16) Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!"
16  (6-17) Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"
17  (6-18) Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa.
18  (6-19) Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab


0 komentar:

Posting Komentar