(e-RH) 29 Desember -- Pengkhotbah 3:1-15 - ADAGIO, ANDANTE, ALLEGRO

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 29 Desember 2017
Bacaan : Pengkhotbah 3:1-15
Setahun: Wahyu 17-18
Nats: Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkotbah 3:11)

Renungan:

ADAGIO, ANDANTE, ALLEGRO

Adagio (lambat), andante (sedang), dan allegro (cepat) adalah tiga tempo dalam orkestra musik klasik. Musik klasik biasanya berdurasi 20-30 menit per judul, yang disebut simfoni. Dalam satu simfoni perubahan tempo bisa terjadi secara acak dan berkali-kali. Dari adagio ke andante, lalu ke allegro, atau sebaliknya. Oleh kepiawaian komposer dalam mengatur tempo, simfoni tersebut terdengar indah di telinga. Suatu ketika, dengan menggunakan gawai, iseng-iseng saya mengganti tempo salah satu simfoni menjadi lebih lambat dan lebih cepat. Hasilnya, simfoni itu jadi aneh dan sangat tidak enak didengar.

Allah, Sang komposer mahaagung, juga menetapkan tempo atau waktu yang tepat untuk semua hal yang terjadi dalam kehidupan saya (ay. 1-15). Dari awal sampai akhir, bahkan sebelum saya lahir dan mengenal Dia, tergubah begitu indah. Namun, saya sering mengacaukan tempo Allah. Saya merusak simfoni-Nya. Saya melecehkan Allah karena merasa mampu membuat karya yang lebih baik dari karya- Nya. Saya tidak menyadari bahwa tempo atau waktu Allah itulah yang paling indah, dan tidak ada manusia yang dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (ay. 11).

Allah tidak pernah salah dalam menentukan tempo. Manusialah yang merusak tempo itu sehingga hidupnya tidak damai sejahtera. Maka, saya akan memohon bimbingan Allah agar tidak lagi merusak hasil karya-Nya. Kiranya ketika simfoni saya selesai dimainkan, Sang komposer tersenyum puas menyimak hasil karya-Nya. --REY/www.renunganharian.net
   
UJIAN TERSULIT DALAM HIDUP ADALAH KESABARAN UNTUK MENUNGGU WAKTU YANG TEPAT.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2017/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2017/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+3:1-15

Pengkhotbah 3:1-15

 1  Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
 2  Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
 3  ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
 4  ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
 5  ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
 6  ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
 7  ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
 8  ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
 9  Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
10  Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
11  Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
12  Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
13  Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
14  Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
15  Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+17-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+17-18

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar