(e-SH) 4 November -- Yesaya 9:7-10:4 - Tangan Teracung

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 4 November 2017
Ayat SH: Yesaya 9:7-10:4

Judul: Tangan Teracung

Tangan terancung merupakan gambaran kemarahan Allah. Kata "tangan teracung" itu diulang sebanyak empat kali (Yes. 8:11, 16, 20; 9:4). Penyebutan berulang ini menunjukkan bahwa Allah memang sangat marah dengan apa yang dilakukan umat-Nya. Kemarahan Allah terfokus pada ketidakadilan dan ketidakbenaran yang dilakukan pemimpin Israel (Yes. 9:1-2). Perbuatan mereka membuat Allah menyebut mereka penyesat (15).

Bagaimana manusia menggambarkan Allah? Dengan bahasa antropomofisme (manusia berusaha menggambarkan Allah). Tangan teracung menunjukkan gambaran kemarahan manusia yang mengangkat tangannya yang terkepal. Hal itu biasa terjadi kalau kesalahan yang dilakukan orang lain sudah di luar batas kewajaran. Begitulah ungkapan tentang kemarahan Allah kepada umat-Nya. Allah marah karena dosa umat sudah pada fase kronis dalam setiap sendi kehidupan, dimulai dari para pemimpin agama dan politik dan merambah sampai kehidupan bermasyarakat. Karena itu, Allah hendak mengerat para pemimpin agama dan politik (13-14). Seharusnya perilaku dan kehidupan mereka menjadi panutan bagi umat Allah, yang menuntun mereka kepada kehendak Allah. Pada kenyataannya, mereka menyimpang dari kebenaran dan keadilan Allah. Mereka menjadi pemimpin yang sombong dan merasa diri hebat karena mampu melakukan segalanya dengan kekuatan sendiri. Karena itu, Allah tidak menoleransi sikap arogansi pemimpin semacam itu.

Allah sering kali disebut Allah yang Mahapengampun. Sebutan itu tidak salah, namun tidak berarti bahwa Allah tidak bisa marah. Allah hanya marah kalau umat-Nya terus-menerus hidup dalam kubangan dosa dan menolak melakukan pertobatan. Dalam hal ini, siapakah yang paling dirugikan? Sudah dipastikan bahwa bukan hanya diri kita, tetapi juga generasi anak cucu kita ikut serta menanggung akibat dari dosa yang dilakukan oleh leluhur mereka. Untuk itulah, kita perlu mawas diri dan menjaga hidup suci agar tidak memancing kemarahan Allah. [ASP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/11/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+9:7-10:4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+9:7-10:4

Yesaya 9:7-10:4

 8  (9-7) Tuhan telah melontarkan firman kepada Yakub, dan firman-Nya itu menimpa Israel.
 9  (9-8) Biarlah seluruh bangsa itu mengetahuinya, yakni Efraim dan penduduk Samaria, yang berkata dengan congkaknya dan tinggi hatinya:
10  (9-9) "Tembok batu bata jatuh, akan kita dirikan dari batu pahat; pohon-pohon ara ditebang, akan kita ganti dengan pohon-pohon aras."
11  (9-10) Maka TUHAN membangkitkan para panglima Rezin melawan mereka, dan menggerakkan musuh-musuh mereka:
12  (9-11) Orang Aram dari timur, dan orang Filistin dari barat, mereka menelan Israel dengan mulut yang lebar. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.
13  (9-12) Tetapi bangsa itu tidak kembali kepada Dia yang menghajarnya, dan mereka tidak mencari TUHAN semesta alam.
14  (9-13) Maka TUHAN mengerat dari Israel kepala dan ekor, batang dan ranting pada satu hari juga.
15  (9-14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
16  (9-15) Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.
17  (9-16) Sebab itu Tuhan tidak bersukacita karena teruna-teruna mereka, dan tidak sayang kepada anak-anak yatim dan janda-janda mereka, sebab sekaliannya mereka murtad dan berbuat jahat, dan setiap mulut berbicara bebal. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.
18  (9-17) Sebab kefasikan itu menyala seperti api yang memakan habis puteri malu dan rumput, lalu membakar belukar di hutan sehingga tonggak asap berkepul-kepul ke atas.
19  (9-18) Oleh karena murka TUHAN semesta alam, terbakarlah tanah itu, dan bangsa itu menjadi makanan api; seorangpun tidak mengasihani saudaranya.
20  (9-19) Mereka mencakup ke sebelah kanan, tetapi masih lapar, mereka memakan ke sebelah kiri, tetapi tidak kenyang, setiap orang memakan daging temannya:
21  (9-20) Manasye memakan Efraim, dan Efraim memakan Manasye, dan bersama-sama mereka melawan Yehuda. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.
 1  Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil, dan mereka yang mengeluarkan keputusan-keputusan kelaliman,
 2  untuk menghalang-halangi orang-orang lemah mendapat keadilan dan untuk merebut hak orang-orang sengsara di antara umat-Ku, supaya mereka dapat merampas milik janda-janda, dan dapat menjarah anak-anak yatim!
 3  Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman, dan pada waktu kebinasaan yang datang dari jauh? Kepada siapakah kamu hendak lari minta tolong, dan di manakah hendak kamu tinggalkan kekayaanmu?
 4  Tak dapat kamu lakukan apa-apa selain dari meringkuk di antara orang-orang yang terkurung, dan tewas di antara orang-orang yang terbunuh! Sekalipun semuanya ini terjadi, murka TUHAN belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar