(e-SH) 4 September -- Ibrani 12:18-29 - Tempat yang Aman

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 4 September 2017
Ayat SH: Ibrani 12:18-29

Judul: Tempat yang Aman

Seorang TKI asal Sumbawa, NTB, yang bernama Sri Rahayu pernah terjebak di tengah situasi perang Suriah pada tahun 2012. Dia pernah bekerja di Kota Aleppo dan Raqqah. Menurut kisahnya, suasana saat itu sangat mencekam. Suara bom berdentum-dentum di langit dan penggalan kepala manusia ditaruh di tengah kota. Meskipun Sri Rahayu sudah pulang ke Indonesia, namun ingatannya mengenai perang di kota ISIS masih melekat.

Hidup dapat diumpamakan seperti sebuah peziarahan di mana seseorang mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam perjalanan hidup, kita tidak hanya menemukan tempat yang nyaman, tetapi juga kondisi yang tidak ramah dan mengerikan (18-19). Demikian pula dengan api yang berada di Gunung Tuhan begitu mengerikan. Bahkan orang seperti Musa pun merasa takut dan gemetar terhadap kedahsyatan Allah (21).

Pada dasarnya semua orang mengidamkan selalu berada di tempat yang indah dan aman. Ternyata tempat tersebut sungguh-sungguh ada. Kitab Ibrani menyatakan bahwa Bukit Sion merupakan kota Allah yang hidup dan menjadi satu-satunya tempat idaman ideal bagi manusia (22). Ayat tersebut menerangkan kondisi umat percaya yang sudah aman karena menjadi bagian dari tempat itu.

Meskipun umat Allah masih ada di dunia, namun komunitas orang percaya merupakan anak-anak sulung yang namanya terdaftar di Surga (23a). Hidup sebagai milik Kristus merupakan anugerah yang layak disyukuri. Karena kasih karunia dan damai sejahtera Allah senantiasa hadir dalam komunitas orang percaya. Susah dan senang dirasakan bersama-sama sebab setiap orang merasa menjadi bagian dari tubuh Kristus. Dalam hal ini umat percaya sepatutnya saling menguatkan saudara seimannya bertumbuh dalam Kristus.

Marilah kita mengucap syukur kepada Allah karena kita akan menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan (28). Selain itu, tunduklah dan sembahlah Kristus sebab Dialah Sang Pengantara antara Allah dan kita. [PPH]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/09/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+12:18-29
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+12:18-29

Ibrani 12:18-29

18  Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai,
19  kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka,
20  sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini: "Bahkan jika binatangpun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan batu."
21  Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."
22  Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
23  dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
24  dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
25  Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?
26  Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
27  Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.
28  Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
29  Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar