(e-SH) 22 Juli -- Titus 2:11-15 - Hidup Tahu Menahan Diri

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 22 Juli 2017
Ayat SH: Titus 2:11-15

Judul: Hidup Tahu Menahan Diri

Walter Mischel adalah seorang pakar psikologi yang melakukan riset tentang menahan diri yang dikaitkan dengan kecerdasan, mentalitas, pola relasi, dan emosi anak. Ia melakukan penelitian terhadap 653 anak yang berumur 4-5 tahun. Setiap anak diberi dua pilihan, yaitu boleh langsung memakan marshmallow (manisan kenyal yang memiliki tekstur seperti busa) yang tersedia di hadapannya, atau menunggu 15 menit jika ingin mendapat tambahan marshmallowlagi. Kesimpulan penelitian itu menunjukkan beberapa hal, yakni: Pertama, mereka memiliki keunggulan dalam hal konsentrasi dan logika. Kedua, dalam hal persahabatan, mereka mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain. Ketiga, mereka bisa bertahan di bawah tekanan, serta bersabar demi mendapatkan kebaikan lebih banyak.

Paulus sangat memahami karakter jemaat Kreta yang memiliki kecenderungan lepas kontrol dalam berbohong, buas, rakus, dan pemalas (1:12). Rakus dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti keinginan untuk memperoleh lebih banyak dari yang diperlukan. Orang yang demikian tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Ia selalu dibayangi oleh kegelisahan dan kekuatiran. Karena itu, Paulus mengingatkan mereka bahwa hidup ini hanya bersandar pada kasih karunia Allah (11). Kasih karunia itu yang mendidik manusia untuk mampu menahan diri, tulus, dan setia kepada Allah.(2:12 BIMK). Itu sebabnya, menanggalkan keinginan duniawi dan hidup sesuai kehendak Allah sangat sulit bagi jemaat Kreta. Bila jemaat Kreta cermat menangkap maksud baik Allah, anjuran menahan diri mengajarkan ketegaran, kemampuan menenangkan diri dan emosi, melatih diri untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Semua hasil yang baik dan berkualitas membutuhkan proses yang lama. Berhasil atau tidaknya tergantung ketekunan kita. Pertanyaannya adalah mulai hari ini bersiap sediakah kita belajar hidup menahan diri dari berbagai keinginan duniawi? [ETY]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/07/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Titus+2:11-15
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Titus+2:11-15

Titus 2:11-15

11  Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
12  Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
13  dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,
14  yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
15  Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar