(e-RH) 23 Juli -- Mazmur 127 - ANAK SEBAGAI PUSAKA

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 23 Juli 2017
Bacaan : Mazmur 127
Setahun: Amsal 15-19
Nats: Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN ... (Mazmur 127:3)

Renungan:

ANAK SEBAGAI PUSAKA

Rina mendapatkan warisan dari ibunya, yaitu selembar kain batik tulis. Istimewanya, kain itu hasil karya neneknya. Kuno, langka, dan mengandung sentuhan pribadi. Orang lain mungkin tidak memahami nilainya, tetapi bagi Rina kain itu tak ternilai harganya. Tak bakal ia menukarnya dengan benda lain. Sebaliknya, ia menyimpan dan merawat kain itu sebaik-baiknya.

Suatu warisan dianggap berharga karena harganya memang amat tinggi. Namun, bisa juga, warisan itu menjadi tak ternilai harganya berdasarkan siapa yang memberikannya kepada kita. Begitulah kira-kira gagasan yang ada di balik pernyataan pemazmur bahwa anak-anak "adalah milik pusaka dari pada TUHAN" (ay. 3). Jika ditanya, berapa nilai seorang anak, tentu kita akan menjawab tak ternilai harganya. Itu bukan karena seorang anak dapat dijual senilai sekian miliar, misalnya. Seorang anak sangat berharga karena ia adalah pemberian Tuhan. Tuhan sendiri yang menenunnya dalam rahim sang ibu. Tuhan pula yang merancangkan masa depan baginya. Apakah yang dapat menandingi karunia istimewa seperti itu?

Pengertian ini mengundang kita untuk menyambut anak dengan ucapan syukur, bukan memandangnya sebagai beban. Memang, biaya membesarkan anak itu tidak kecil. Belum lagi waktu, energi, dan perhatian yang mesti dicurahkan. Namun, kesadaran bahwa anak adalah pemberian Tuhan dapat memotivasi kita untuk mengasuhnya sebaik mungkin. Kita menerimanya sebagai suatu kehormatan, dan meminta hikmat dan kekuatan Tuhan untuk memampukan kita. --ARS/www.renunganharian.net
   
ANAK-ANAK ADALAH PEMBERIAN ISTIMEWA DARI TUHAN DAN PARA ORANGTUA DIBERI KEHORMATAN ISTIMEWA PULA UNTUK MENGASUHNYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2017/07/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2017/07/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+127

Mazmur 127

 1  Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
 2  Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
 3  Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
 4  Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
 5  Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+15-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+15-19

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar