(e-SH) 3 Juni -- 2 Tawarikh 19:1-11 - Bertobat dan Menegakkan Hukum

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 3 Juni 2017
Ayat SH: 2 Tawarikh 19:1-11

Judul: Bertobat dan Menegakkan Hukum

Yosafat ditegur karena perjanjiannya dengan Ahab dipandang sebagai perbuatan dosa (2). Yosafat bertobat dan pertobatannya dinyatakan dengan menegakkan hukum (4-11).

Kepergian raja untuk berperang menyebabkan urusan keseharian rakyat kurang terurus. Hal pertama yang dilakukan Yosafat adalah blusukan ke berbagai daerah (4). Berulang kali diserukan agar rakyat berbalik kepada Tuhan, melakukan hukum Taurat, dan hidup takut akan Tuhan (5-7). Untuk itu diangkatlah para hakim dari antara orang Lewi dan kepala puak (8). Sikap hidup Yosafat yang takut akan Tuhan dan kesediaannya untuk hidup menurut hukum Tuhan menjadi modal besar bagi program penegakan hukum yang dilakukannya. Ia bisa bertindak tegas karena melakukan hukum dengan tulus ikhlas (11).

Setiap langkah pembaruan dimulai dari diri sendiri. Dalam kehidupan bersama, pembaruan dimulai dari para pimpinannya. Teladan Yosafat yang bersedia menerima teguran Yehu bin Hanani (2) menjadi modal besar baginya untuk melanjutkan pembaruan dalam kehidupan bangsanya. Dosa dan kesalahan bisa diampuni dengan pengakuan dan pertobatan. Rakyat melihat bahwa raja bertindak tegas karena ia tidak munafik menutupi kepentingan diri dengan slogan-slogan atau program pembangunan yang muluk-muluk. Rakyat dapat merasakan ketulusan hati sang raja dan itu membangun kepercayaan serta modal sosial bagi langkah pembaruan negeri yang dimulai dengan penegakan hukum. Raja sebagai panutan rakyat benar-benar mengerjakan peran dan tugasnya. Lebih dari rekayasa pencitraan atau penggunaan kekuasaan untuk menakuti dan menindas, Yosafat menguatkan dasar program pada penegakkan hukum. Pengangkatan para hakim sebagai pemimpin umat dilakukan dengan uji kelayakan tanpa kemunafikan atau menerapkan standar ganda.

Tuhan adalah Raja dan Hakim segala bangsa. Marilah kita mohon agar kuasa Allah bekerja melalui para pemimpin bangsa kita sehingga mereka berlaku adil, benar, dan membawa kedamaian. [YTP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/06/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+19:1-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+19:1-11

2 Tawarikh 19:1-11

 1  Yosafat, raja Yehuda, pulang dengan selamat ke istananya di Yerusalem.
 2  Ketika itu Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: "Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau.
 3  Namun masih terdapat hal-hal yang baik padamu, karena engkau menghapuskan tiang-tiang berhala dari negeri ini dan mencari Allah dengan tekun."
 4  Yosafat diam di Yerusalem. Ia mengadakan kunjungan pula ke daerah-daerah, dari Bersyeba sampai ke pegunungan Efraim, sambil menyuruh rakyat berbalik kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.
 5  Ia mengangkat juga hakim-hakim di seluruh negeri, yakni di semua kota yang berkubu di Yehuda, di tiap-tiap kota.
 6  Berpesanlah ia kepada hakim-hakim itu: "Pertimbangkanlah apa yang kamu buat, karena bukanlah untuk manusia kamu memutuskan hukum, melainkan untuk TUHAN, yang ada beserta kamu, bila kamu memutuskan hukum.
 7  Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh rasa takut kepada TUHAN. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang, memihak ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita."
 8  Juga di Yerusalem Yosafat mengangkat beberapa orang dari antara orang Lewi, dari antara para imam dan dari antara para kepala puak Israel untuk memberi keputusan dalam hal hukum TUHAN dan dalam hal perselisihan. Mereka berkedudukan di Yerusalem.
 9  Ia memerintahkan mereka: "Kamu harus bertindak dengan takut akan TUHAN, dengan setia dan dengan tulus hati, demikian:
10  Dalam setiap perkara, yang disampaikan kepada kamu oleh rekan-rekanmu yang tinggal di kota-kota, yakni perkara-perkara mengenai penumpahan darah atau mengenai hukum, perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan hendaklah kamu memperingatkan mereka, supaya mereka jangan bersalah terhadap TUHAN, sehingga murka-Nya menimpa kamu dan rekan-rekanmu. Hendaklah kamu berbuat demikian, dan kamu tidak akan bersalah.
11  Dengan ini imam kepala Amarya diangkat sebagai ketuamu dalam segala perkara ketuhanan dan Zebaja bin Ismael, pemuka kaum Yehuda, dalam segala perkara kerajaan, sedang orang Lewi akan melayani kamu sebagai pengatur. Bertindaklah dengan tegas! Kiranya TUHAN menyertai orang yang tulus ikhlas."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar