(e-SH) 20 Juni -- 2 Tawarikh 36:1-23 - Penghakiman Sebelum Anugerah

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 20 Juni 2017
Ayat SH: 2 Tawarikh 36:1-23

Judul: Penghakiman Sebelum Anugerah

Tuhan kita adalah Allah yang mahaadil dan mahakudus. Ia tidak akan membiarkan umat-Nya yang bersalah lolos dari hukuman-Nya (bdk. Kel. 34:7). Dalam murka-Nya, Ia mengingat akan kasih sayang-Nya dan selalu memberikan pengharapan bagi umat-Nya. Santapan Harian hari ini mengisahkan masa-masa terakhir Kerajaan Yehuda yang ditutup dengan dua ayat yang memberikan harapan baru.

Dengan sengaja penulis kitab Tawarikh mengisahkan tentang pemerintahan Yoahas, Yoyakhim, Yoyakhin, dan Zedekia dengan sangat singkat. Mungkin lebih singkat dibandingkan dengan kisah paralelnya dalam 2Raj. 23:31-25:21. Tetapi, kisah Zedekia ada tambahan mendetail yang tidak ada dalam 2 Raja-Raja. Tanggapan penulis terhadap pemerintahan raja-raja tersebut sangat negatif, antara lain: Pertama, semua raja tersebut dikategorikan sebagai tiran (3, 5, 9, 12). Hal ini tampak dari kalimat "melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, Allahnya". Kedua, para raja itu mendapatkan hukuman Allah dan dibuang ke negeri asing (4, 6, 10, 20), kecuali Raja Yoyakim yang wafat sebelum dibawa ke Babel (2Raj. 24:6). Ketiga, tingkat kejahatan Raja Zedekia diceritakan sangat detail ketimbang raja-raja sebelumnya (lih. 2Raj. 25). Contohnya, ia tidak menghormati nabi Allah, menajiskan Bait Suci, membawa bangsa Israel menyembah berhala, memberontak kepada Raja Nebukadnezar, mengeraskan hati untuk tidak bertobat, dan lain sebagainya (12-16).

Akibatnya, Tuhan menghancurkan mereka tanpa belas kasihan. Ia memakai bangsa Kasdim sebagai alat murka-Nya untuk membinasakan umat-Nya, menghancurkan Yerusalem dan Bait Suci, dan merampas segala harta benda yang berharga untuk dibawa ke Babel (17-19; bdk. 7, 10). Menariknya, penulis kitab Tawarikh menutup berita penghukuman Allah dengan pengharapan baru dibawah kejayaan Raja Koresy (22-23).

Allah yang mahakudus pasti menegakkan keadilan-Nya. Di balik penghukuman itu tersembunyi kasih Allah. Marilah kita bersyukur atas didikan Allah yang penuh cinta kasih. [IT]

Pengantar Kitab Ezra

Kitab Ezra menggambarkan keadaan bangsa Yehuda pascapembuangan. Pembebasan umat Israel dari Babel sungguh tidak masuk akal. Jika pada pembebasan pertama, umat Israel dipimpin Musa dari kalangan sendiri; maka pembebasan kedua terjadi karena titah Koresh, bukan dari kalangan sendiri, yang mengizinkan orang Israel kembali ke negerinya.

Demikianlah penulis Kitab Ezra memberikan catatannya: semua itu dilakukan Koresh bukan karena inisiatifnya sendiri selaku raja Persia yang telah menang perang, tetapi karena TUHAN menggerakkan hati Koresh dan titah itu dipahami sebagai penggenapan nubuat Yeremia (Ezr. 1:1).

Tak hanya memerintahkan umat Israel pulang, dalam maklumatnya, Koresh menegaskan: "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda" (Ezr. 1:2). Orang Israel tak hanya diizinkan kembali ke Yerusalem, tetapi mereka, atas nama Koresh, diperintahkan untuk membangun kembali Bait Suci.

Pembangunan tentu saja butuh modal. Dan Koresh juga memerintahkan bangsa-bangsa non-Yahudi untuk memberikan dukungan emas, harta benda, dan ternak kepada bangsa Yahudi. Bukan hanya itu, Koresh juga memerintahkan penggalangan dana bangsa non-Yahudi untuk pembangunan Bait Suci di Yerusalem serta mengembalikan perbendaharaan Bait Suci yang telah diangkut Nebukadnezar ke Babel. (Ezr. 1:4). Dan tentu saja, umat Israel dengan antusias mematuhi perintah Koresh ini.

Namun, mengisi kemerdekaan kedua itu bukan perkara mudah. Yerusalem tinggal reruntuhan, umat Israel harus mulai dari nol. Umat agaknya menyadari bahwa pembuangan ke Babel disebabkan oleh ketidaktaatan generasi-generasi sebelumnya. Pembangunan kembali Rumah TUHAN menjadi prioritas. Bagaimanapun, ibadah kepada TUHAN merupakan pembeda Israel dari bangsa-bangsa lain. Selanjutnya, kelompok Yahudi lain kembali ke Yerusalem di bawah pimpinan Imam Ezra, seorang ahli hukum Allah. Ezra membantu umat Israel menyusun kembali kehidupan umat dalam bidang agama dan sosial (ps. 7-10).

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+36:1-23
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+36:1-23

2 Tawarikh 36:1-23

 1  Rakyat negeri menjemput Yoahas anak Yosia, dan mengangkat dia menjadi raja di Yerusalem menggantikan ayahnya.
 2  Yoahas berumur dua puluh tiga tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem.
 3  Raja Mesir memecatnya dari pemerintahannya di Yerusalem dan mendenda negeri itu seratus talenta perak dan satu talenta emas.
 4  Kemudian raja Mesir itu mengangkat Elyakim, saudara Yoahas, menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem, dan menukar namanya dengan Yoyakim. Tetapi Yoahas, saudaranya itu, ditawan oleh Nekho, dan dibawa ke Mesir.
 5  Yoyakim berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahnya.
 6  Nebukadnezar, raja Babel, maju melawan dia, membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel.
 7  Juga beberapa perkakas rumah TUHAN dibawa Nebukadnezar ke Babel dan ditempatkan di istananya di Babel.
 8  Selebihnya dari riwayat Yoyakim, segala kekejian yang dilakukannya dan kesalahan yang ada padanya, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda. Maka Yoyakhin, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
 9  Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan sepuluh hari lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
10  Pada pergantian tahun raja Nebukadnezar menyuruh membawa dia ke Babel beserta perkakas-perkakas yang indah-indah dari rumah TUHAN dan Zedekia, saudara ayah Yoyakhin, menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem.
11  Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
12  Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahnya, dan tidak merendahkan diri di hadapan nabi Yeremia, yang datang membawa pesan TUHAN.
13  Lagipula ia memberontak terhadap raja Nebukadnezar, yang telah menyuruhnya bersumpah demi Allah. Ia menegarkan tengkuknya dan mengeraskan hatinya dan tidak berbalik kepada TUHAN, Allah Israel.
14  Juga semua pemimpin di antara para imam dan rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan TUHAN di Yerusalem itu dinajiskan mereka.
15  Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
16  Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
17  TUHAN menggerakkan raja orang Kasdim melawan mereka. Raja itu membunuh teruna mereka dengan pedang dalam rumah kudus mereka, dan tidak menyayangkan teruna atau gadis, orang tua atau orang ubanan--semua diserahkan TUHAN ke dalam tangannya.
18  Seluruh perkakas rumah Allah, yang besar dan yang kecil, serta harta benda dari rumah TUHAN, harta benda raja dan harta benda para panglimanya, semuanya dibawanya ke Babel.
19  Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu dengan api, sehingga musnahlah segala perabotannya yang indah-indah.
20  Mereka yang masih tinggal dan yang luput dari pedang diangkutnya ke Babel dan mereka menjadi budaknya dan budak anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa.
21  Dengan demikian genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun.
22  Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:
23  "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar