(e-SH) 28 Mei -- Mazmur 104:31-35 - Haleluya, Pujilah Tuhan Pencipta

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 28 Mei 2017
Ayat SH: Mazmur 104:31-35

Judul: Haleluya, Pujilah Tuhan Pencipta

Keindahan alam semesta membuat kita terkagum-kagum. Karena alam raya diciptakan Tuhan dengan sangat teliti, rinci, teratur, dan harmoni. Tuhan juga menaruh berbagai hukum dalam alam semesta. Sepatutnya kondisi tersebut membuat manusia merasa nyaman dan sukacita hidup di dunia. Seperti pemazmur mensyukuri karya ciptaan Tuhan dengan kalimat, "Pujilah TUHAN, hai jiwaku!...."

Ungkapan hati itu dilandasi dengan pemahaman bahwa Tuhan yang berpakaian keagungan dan semarak adalah besar dan mulia. Banyak karya ajaib tercipta dari kebijaksanaan Tuhan. Selain mulia, Tuhan itu juga perkasa dan dahsyat. Pandangan-Nya membuat bumi bergetar. Sentuhan-Nya membuat gunung-gunung berasap. Semua itu adalah gambaran betapa Tuhan berkuasa atas segala sesuatu dalam alam semesta.

Memahami kebesaran, keperkasaan, kemuliaan, dan kedahsyatan Tuhan membuat pemazmur merendahkan dirinya. Tak ada kata-kata yang dapat diucapkan selain puji-pujian untuk kemuliaan Tuhan. Ia berharap bahwa pujiannya yang tulus dapat menyenangkan hati Tuhan.

Ia pun bertekad untuk mengisi seluruh hidupnya dengan bermazmur bagi Tuhan. Dan ia berharap bahwa segala hal yang direnungkan dan diungkapkan dalam mazmur ini akan kedengaran manis bagi Tuhan. Pemazmur menyadari bahwa orang fasik (tidak mau mengenal dan beribadah kepada Tuhan) dan orang berdosa tidak akan bertahan di hadapan Allah.

Mazmur ini menolong kita untuk memerhatikan tatanan alam semesta sebagai karya Tuhan yang besar, ajaib, dan mulia. Karena itu, pandanglah ciptaan Tuhan dan maknailah karya-Nya yang besar. Untuk dapat menikmati keindahan karya Tuhan tersebut, terlebih dahulu hati kita harus mensyukuri anugerah Tuhan atas hidup ini. Bagaimana pun rusaknya alam karena ulah manusia, jejak keindahan tangan Tuhan masih terlihat di alam semesta. Rasa syukur dapat timbul di hati apabila kita menyadari siapakah kita dan siapakah Tuhan. Didiklah jiwa kita untuk selalu memuji keangungan-Nya. [INAKO]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/05/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+104:31-35
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+104:31-35

Mazmur 104:31-35

31  Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!
32  Dia yang memandang bumi sehingga bergentar, yang menyentuh gunung-gunung sehingga berasap.
33  Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
34  Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN.
35  Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya!


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar