(e-SH) 7 April -- Matius 26:57-68 - Bersikap dan Menanggapi dengan Benar

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 7 April 2017
Ayat SH: Matius 26:57-68

Judul: Bersikap dan Menanggapi dengan Benar

Setelah ditangkap, Yesus dihadapkan kepada Imam Besar Kayafas, para ahli Taurat, dan tua-tua Yahudi (57). Petrus yang menjadi saksi mata pengadilan (58) melihat betapa licik dan culasnya perbuatan mereka untuk menjerat Yesus dengan pasal hukuman mati berdasarkan Undang-Undang Romawi. Mulai dari kesaksian palsu (59), saksi dusta (60), hingga munculnya dua orang saksi yang mengangkat isu bahwa Yesus akan merobohkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari (61; lih. Yoh. 2:19).

Walau belum menemukan bukti kuat untuk mendakwa Yesus, Imam Besar tetap bertanya apakah Yesus mau menjawab tuduhan mereka (62)? Dalam hal ini, Yesus lebih memilih diam seribu bahasa (63; lih. Yes. 53:7). Selanjutnya, pertanyaan Imam Besar langsung ke pokok permasalahan yang krusial dan sensitif, yaitu: apakah Yesus adalah Mesias dan Anak Allah (lih. Mzm. 2:7; 89:27-28)? Menariknya, kali ini Yesus harus menjawab dan mengafirmasi pernyataan Imam Besar serta klarifikasi terhadap status Anak Manusia di hadapan Allah dan kedatangan-Nya yang kedua kalinya (64; lih. Dan. 7:13-14).

Kayafas memahami apa yang Yesus maksudkan dan ia menggunakan pernyataan Yesus sebagai penghujatan kepada Allah dan penistaan agama. Bagi Imam Besar, dosa seperti itu tidak membutuhkan saksi dan dapat segera dieksekusi sebagai kriminal (65). Agar proses pengadilan dianggap objektif, Kayafas meminta pendapat dari para ahli agama dan tua-tua Yahudi. Tujuannya untuk memancing kemarahan publik untuk mengeksekusi Yesus sebagai terpidana mati (66-68; lih. Im. 24:11, 16).

Untuk tuduhan yang salah, Yesus diam. Namun untuk pertanyaan yang benar, Yesus perlu membenarkan siapakah Dia. Jika seseorang melemparkan fitnah tentang diri kita, janganlah cepat marah! Cukup berdiam diri saja. Namun, jika seseorang menanyakan identitas kita sebagai orang Kristen atau murid sejati Kristus, marilah kita dengan berani bersaksi tentang siapa kita dan siapa Kristus kepada mereka. [RH]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/04/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+26:57-68
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+26:57-68

Matius 26:57-68

57  Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
58  Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.
59  Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
60  tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
61  yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari."
62  Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
63  Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
64  Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
65  Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
66  Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
67  Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
68  dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar