(e-SH) 4 Maret -- Matius 19:1-15 - Perkawinan dan Perceraian

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 4 Maret 2017
Ayat SH: Matius 19:1-15

Judul: Perkawinan dan Perceraian

Perceraian adalah masalah klasik yang telah berlangsung sejak dahulu sampai sekarang. Pada masa lampau, alasan perceraian adalah seorang suami atau istri selingkuh atau melakukan perzinaan. Sedangkan di masa kini, alasan perceraian selalu dikaitkan dengan ketidakcocokan satu dengan lainnya.

Kemana pun Yesus mengajar dan melakukan penyembuhan, Ia selalu diganggu oleh rohaniwan Yahudi. Salah satunya adalah kelompok Farisi. Kaum Farisi yang datang mencobai Yesus berasal dari aliran yang berbeda, yakni: aliran Shammai dan Hillel. Mereka mengajukan pertanyaan yang menjebak tentang perceraian dengan menambah kata "dengan alasan apa saja" (1-3). Dengan kata tersebut seolah-olah perceraian mudah mendapat dasar hukumnya.

Yesus tidak menjawab pertanyaan mereka, melainkan mengembalikan fungsi utama sebuah perkawinan dalam konteks penciptaan (4-6). Di sini, Yesus mengingatkan kaum Farisi bahwa perkawinan bukan kontrak sosial, melainkan memiliki unsur kerohanian yang diikat dalam kekudusan nama Allah. Karena kedegilan hati manusia, perceraian seolah-olah "diizinkan" Allah, padahal tidak sama sekali (7-9). Menanggapi kerumitan dalam perkawinan, para murid Yesus menyarankan lebih baik selibat saja (10). Persoalan seseorang memilih tidak menikah bukan perkara mudah. Banyak faktor lain yang menjadi sebab musababnya (12). Jadi, tidak bisa serta-merta melihat satu persoalan yang rumit dengan menarik kesimpulan yang dangkal. Di sini harus ada hikmat Allah untuk dapat memahami hal itu (11).

Tujuan Allah menciptakan manusia sepasang bukan untuk memiliki keturunan saja, tetapi juga menemukan belahan jiwanya. Dengan pasangannya, mereka dapat bertumbuh dalam kasih, keadilan, dan kebenaran Allah menjadi keluarga yang kudus dan diperkenan Allah. Jika prinsip ini diterapkan sepenuh hati, mustahil terjadi perceraian.

Bagaimana kondisi keluarga Anda? Harmonis atau bergejolak atau hampir karam? Berdoalah agar Allah memulihkan relasi di antara keluarga Anda! [TG]


e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/03/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+19:1-15
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+19:1-15

Matius 19:1-15

 1  Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
 2  Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan mereka di sana.
 3  Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
 4  Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
 5  Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
 6  Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
 7  Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
 8  Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
 9  Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
10  Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
11  Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
12  Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
13  Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
14  Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."
15  Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar