(e-SH) 17 Februari -- Matius 15:1-20 - Kebiasaan atau Kehendak Tuhan?

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 17 Februari 2017
Ayat SH: Matius 15:1-20

Judul: Kebiasaan atau Kehendak Tuhan?

Orang-orang Farisi menegur Yesus karena murid-murid-Nya makan tanpa membasuh tangan terlebih dahulu, seperti adat istiadat Yahudi. Yesus pun menjawab dengan menunjukkan bahwa perintah Allah lebih utama daripada adat istiadat. Yesus mengutip kata-kata nabi Yesaya yang menegur umat Tuhan yang beribadah hanya di permukaannya saja. Ritual dan segala peraturan adat istiadat mereka jalankan dengan tekun, namun kehendak Tuhan tidak mereka lakukan. Salah satu contoh yang Yesus berikan adalah berkata-kata.

Berkata-kata adalah tindakan manusiawi. Tetapi, seberapa jauh kata-kata kita mencerminkan kehendak Allah? Apakah kita hanya berkata-kata sebagai bagian dari kebiasaan sehingga tanpa makna? Sering kali doa yang dipanjatkan seperti mesin otomatis yang keluar dari mulut kita tanpa adanya kesungguhan hati karena sudah menjadi rutinitas. Hal itu sering terjadi dalam ritual peribadahan. Misalnya, orang mengucapkan kata-kata dalam tata liturgi tanpa menghayati apa maknanya.

Di tengah dukacita yang dialami oleh saudara kita, apakah kata-kata kita sungguh-sungguh menyejukkan dan menghibur, bukan sekadar kebiasaan? Jangan sampai panggilan melakukan kehendak Tuhan dikalahkan oleh kebiasaan kita! Jangan pula karena takut dianggap tidak lazim, lalu secara membabi buta mengikuti kebiasaan di masyarakat! Untuk dapat hidup bersama dengan baik dibutuhkan kesediaan menyatu dengan masyarakat di mana kita tinggal. Namun, jika ada kebiasaan yang kurang baik dan merusak, tentu peran kita di tengah masyarakat bukan menghindarinya, tetapi ikut serta memperbaikinya.

Di tengah-tengah masyarakat selalu ada orang yang berperilaku baik dan buruk. Tak ada gunanya menarik diri dari lingkungan. Yang terpenting adalah apakah kita dapat menjadi saksi dan terang Kristus yang berdaya guna dalam masyarakat. Sungguh mulia apabila kita dapat menjadi agen pembawa perubahan kebiasaan sekelompok kecil orang yang memiliki perilaku yang kurang baik di tengah masyarakat. [THIE]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/02/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+15:1-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+15:1-20

Matius 15:1-20

 1  Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
 2  "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
 3  Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
 4  Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
 5  Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
 6  orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
 7  Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
 8  Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
 9  Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
10  Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
11  "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
12  Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"
13  Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
14  Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
15  Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami."
16  Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya?
17  Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?
18  Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
19  Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
20  Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar