(e-SH) 2 Januari -- Matius 3:13-17 - Identitas dan Misi Menyatu

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 2 Januari 2017
Ayat SH: Matius 3:13-17

Judul: Identitas dan Misi Menyatu

Puncak pelayanan Yohanes Pembaptis dan awal pelayanan Yesus terjadi pada peristiwa pembaptisan Yesus. Ada dua alasan dibalik sikap Yohanes menolak membaptis Yesus (14), yaitu: Pertama, dia sadar dirinya berdosa, sedangkan Yesus tidak. Kedua, sekali pun Yohanes belum terlalu mengenal identitas kemesiasan Yesus, namun Yohanes melihat dirinya lebih berdosa dibanding Yesus. Karena itu, lebih pantas Yesus yang membaptis dirinya dan bukan sebaliknya.

Baptisan Yohanes merupakan tanda pertobatan (6). Ketika Yesus meminta dibaptis (13), bukan karena Dia hendak bertobat dan mengakui dosa-Nya. Tujuan Yesus meminta Yohanes membaptis-Nya adalah untuk menggenapi seluruh kebenaran atau kehendak Allah (15), sekaligus menegaskan bahwa Allah yang telah menetapkan pelayanan Yohanes. Dengan demikian, baptisan yang Yesus terima sangat penting bagi pelayanan Yesus maupun Yohanes sendiri.

Setelah pembaptisan-Nya, manifestasi Roh Allah yang terlihat seperti burung merpati turun atas diri Yesus (16) dan suara penegasan dari surga (17; bdk. Mzm. 2:7 dan Yes. 42:1), menandakan bahwa Allah berkenan kepada Yesus sebagai Anak Allah (identitas-Nya) dan Allah berkenan mengurapi pelayanan kemesiasan-Nya (misi-Nya).

Ketika melayani di bumi, identitas dan misi Yesus menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Sebagai orang Kristen yang telah mengalami keselamatan dalam Kristus, kita semua memiliki identitas khusus. Kita adalah warga Kerajaan Allah dan murid-murid Kristus.

Karena itu, identitas dan misi kita juga merupakan satu kesatuan. Marilah kita mengevaluasi diri sendiri: Apakah misi hidup kita berkaitan dengan keberadaan kita sebagai warga Kerajaan Allah dan murid-murid Kristus? Sudahkah identitas kita tercermin dalam menjalani kehidupan dan pelayanan kita? Apakah pelayanan kita sudah sesuai dengan kehendak Allah dan keunikan kita? Apakah misi hidup kita semata-mata berpusat kepada Kristus dan demi kepentingan Kerajaan Allah? [RH]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/01/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+3:13-17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+3:13-17

Matius 3:13-17

13  Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
14  Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
15  Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
16  Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
17  lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar