(e-SH) 8 Desember -- Pengkhotbah 11:1-8 - Berani Memberi

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 8 Desember 2016
Ayat SH: Pengkhotbah 11:1-8

Judul: Berani Memberi

Dalam hidup yang singkat ini, sangat penting bagi kita tidak membuang-buang kesempatan. Pengkhotbah mengerti akan hal ini. Karena itu, ia mengajak kita untuk hidup dengan berani.

Salah satu hal yang lalai kita lakukan adalah memberi. Pengkhotbah mengajak kita berani memberi. Kita perlu belajar memberikan "roti" yang merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Pengkhotbah mengajak kita bukan hanya memberikan uang receh kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga memberi dengan cara berkorban. Setidaknya ada dua alasan, yakni: Pertama, "kita akan mendapatkannya kembali lama setelah itu" (1). Jangan takut memberi karenaTuhan akan memelihara hidup kita. Kita tidak akan hidup berkekurangan dengan memberi. Tuhan akan membalas apa yang kita tabur, walau mungkin kita tidak secara langsung melihat tuaian dari perbuatan baik kita (bdk. Ams. 28:27).

Kedua, "kita tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi" (2). Pada dasarnya, kita tidak tahu apa yang bakal terjadi. Karena itu, kita wajib menyediakan payung sebelum hujan dan banyak menabung. Contohnya, siapakah yang akan menolong Ayub dari kemalangan besar yang melenyapkan seluruh hartanya? Jika Ayub tidak pernah menolong sesamanya, mustahil para saudara dan sahabatnya dengan sukarela membawa uang dan emas untuk menolong Ayub sehingga ia dapat bangkit kembali (Ayb. 42:11-12). Karena tidak ada yang seorang pun yang tahu kapan malapeteka menimpa dirinya, Pengkhotbah menganjurkan banyaklah berbuat kebaikan terhadap sesama. Siapa tahu kelak kita membutuhkan uluran tangan orang lain.

Tujuan Tuhan memberikan kelimpahan materi dalam hidup kita tidak pernah dimaksudkan hanya dipakai untuk kesenangan diri belaka, tetapi untuk menolong orang lain yang kekurangan. Kita diingatkan bahwa apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita, ada bagian yang merupakan milik orang lain. Percayalah dengan iman bahwa Tuhan akan memelihara kita dan beranilah memberi. [IT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/12/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+11:1-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+11:1-8

Pengkhotbah 11:1-8

 1  Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.
 2  Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
 3  Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.
 4  Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
 5  Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
 6  Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
 7  Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata;
 8  oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar