(e-SH) 7 Desember -- Pengkhotbah 9:13-10:20 - Keterbatasan Hikmat

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 7 Desember 2016
Ayat SH: Pengkhotbah 9:13-10:20

Judul: Keterbatasan Hikmat

Hikmat dalam Alkitab berarti "keahlian dalam menjalankan hidup" (skills on living). Pengkhotbah melihat dirinya adalah orang yang paling berhikmat (1:16), dan sangat menghargai hikmat. "Hikmat melebihi kebodohan, seperti terang melebihi kegelapan" (2:13). Sebagai orang berhikmat, ia mengetahui bahwa hikmat memiliki kelemahan dan keterbatasan.

Beberapa kelemahan dari hikmat terlihat pada nas hari ini. Pertama, hikmat orang miskin memiliki banyak keterbatasan. Meski hikmat yang diberikan orang miskin berguna dan menguntungkan, namun ia segera dilupakan (14-15). Sering kali hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar (16).

Kedua, setetes kebodohan dapat merusak segala hikmat dan kehormatan. Ibarat lalat yang mati menyebabkan seluruh urapan berbau busuk (10:1). Artinya, kita telah melakukan segala sesuatu dengan benar, tetapi ketika ada sedikit kesalahan yang dilakukan orang bodoh maka hasil baik yang dilakukan lenyap seketika. Selain itu, "Bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri" (12), artinya perkataannya menjadi bumerang baginya, bahkan mencelakainya (13). Orang bodoh kerap kali menganggap dirinya berhikmat dengan banyak berbicara tentang hal yang tidak diketahuinya (14). Akhirnya, jerih payah orang bodoh melelahkan dirinya karena ia tidak tahu apa-apa (15).

Ketiga, hikmat kalah dari kekuasaan. Hikmat menjadi tidak berguna ketika orang berkuasa yang tidak berhikmat menempatkan orang bodoh pada kedudukan yang tinggi. Sedangkan orang kaya yang berhikmat ditempatkan pada posisi yang rendah (5-7). Keempat, hikmat menjadi sia-sia karena tidak dilakukan. Ibarat "ular memagut sebelum mantera diucapkan, maka tukang mantera tidak akan berhasil" (11).

Hikmat manusia memiliki batasan. Manusia tidak dapat mengatasi segala persoalan tanpa campur tangan Tuhan. Marilah kita tetap mengejar hikmat, walau menyadari keterbatasannya karena kita tidak dapat lebih hidup dengan baik tanpa hikmat. [IT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/12/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+9:13-10:20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+9:13-10:20

Pengkhotbah 9:13-10:20

13  Hal ini juga kupandang sebagai hikmat di bawah matahari dan nampaknya besar bagiku;
14  ada sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa; seorang raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan yang besar terhadapnya;
15  di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu.
16  Kataku: "Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang."
17  Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh.
18  Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.
 1  Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.
 2  Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
 3  Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"
 4  Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.
 5  Ada suatu kejahatan yang kulihat di bawah matahari sebagai kekhilafan yang berasal dari seorang penguasa:
 6  pada banyak tempat yang tinggi, didudukkan orang bodoh, sedangkan tempat yang rendah diduduki orang kaya.
 7  Aku melihat budak-budak menunggang kuda dan pembesar-pembesar berjalan kaki seperti budak-budak.
 8  Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular.
 9  Barangsiapa memecahkan batu akan dilukainya; barangsiapa membelah kayu akan dibahayakannya.
10  Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
11  Jika ular memagut sebelum mantera diucapkan, maka tukang mantera tidak akan berhasil.
12  Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri.
13  Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan.
14  Orang yang bodoh banyak bicaranya, meskipun orang tidak tahu apa yang akan terjadi, dan siapakah yang akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
15  Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak mengetahui jalan ke kota.
16  Wahai engkau tanah, kalau rajamu seorang kanak-kanak, dan pemimpin-pemimpinmu pagi-pagi sudah makan!
17  Berbahagialah engkau tanah, kalau rajamu seorang yang berasal dari kaum pemuka, dan pemimpin-pemimpinmu makan pada waktunya dalam keperkasaan dan bukan dalam kemabukan!
18  Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah.
19  Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.
20  Dalam pikiranpun janganlah engkau mengutuki raja, dan dalam kamar tidur janganlah engkau mengutuki orang kaya, karena burung di udara mungkin akan menyampaikan ucapanmu, dan segala yang bersayap dapat menyampaikan apa yang kauucapkan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar