(e-SH) 23 Desember -- Ayub 42:7-17 - Akhirnya Kamu Berjaya

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 23 Desember 2016
Ayat SH: Ayub 42:7-17

Judul: Akhirnya Kamu Berjaya

Nyanyian Kidung Jemaat 247:2 menyajikan syair yang menguatkan orang yang beriman kepada Tuhan, "Sambil menyangkal dirimu tetaplah percaya. Jangan pengharapan hilang di prang dan bahaya. Biar gentar, hatimu pun berdebar, akhirnya kamu berjaya."

Kisah Ayub terkesan ironis, tragis, dan dramatis. Orang yang begitu mengasihi dan diberkati Tuhan harus mengalami malapetaka dan penderitaan yang luar biasa. Bahkan, isteri, para sahabatnya, dan iblis mencemoohnya habis-habisan. Pergumulan yang menggoncangkan iman serta menimbulkan pertanyaan kontroversial, yaitu: "Mengapa orang yang begitu baik dan saleh bisa terkena musibah yang sedemikian hebat dan jatuh menderita sampai titik nadir kehidupan seorang manusia."

Kitab Ayub menyajikan pergumulan manusia sepanjang masa. Apakah dalam kondisi itu, seseorang masih perlu memercayai Tuhan? Atau meninggalkan imannya karena manusia hanyalah bagian dari permainan dan pertaruhan Tuhan dengan iblis (1:8-12).

Setelah periode pergumulan yang dramatis dan penderitaan iman yang luar biasa, kisah itu diakhiri dengan pengakuan Ayub bahwa Tuhan berdaulat atas segala sesuatu dan Ia Mahabijaksana. Di sini, Ayub memilih sikap penyerahan total kepada Tuhan. Ia telah memenangkan pergumulan iman yang melelahkan jiwa. Sedangkan, para sahabatnya diperintahkan Tuhan untuk meminta maaf kepada Ayub atas sikap mereka yang memanipulasi kehendak Tuhan. Para sahabat Ayub mempersembahan kurban penebus salah dan Tuhan mengabulkan pengakuan bersalah mereka. Sebagai ganjaran atas Ayub, Tuhan memulihkan kehidupan Ayub, yaitu melipatgandakan kekayaannya, diberi umur panjang, diberkati dengan anak dan cucu yang cakap serta cantik (12-16). Lagu Kidung Jemaat di atas cocok menggambarkan kondisi Ayub, setelah dipulihkan Tuhan, yang berakhir bahagia.

Tuhan sangat menghargai pergumulan iman, dalam rangka kesetiaan, bagi setiap orang yang beriman kepada-Nya. [SS]

Pengantar Injil Matius

Injil Matius ditulis untuk ditujukan kepada komunitas Kristen-Yahudi. Tujuannya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Karena itu, kita menemukan beberapa peristiwa di sekitar kelahiran dan kehidupan Yesus, bahkan sampai kematian-Nya dikomentari oleh penulis sebagai penggenapan Perjanjian Lama.

Latar belakang. Walau Injil ini pertama-tama ditujukan kepada komunitas Kristen-Yahudi, namun Yesus sendiri menunjukkan pemberitaan keselamatan-Nya meluas kepada bangsa-bangsa lain. Sebab, Dia adalah Juru Selamat dunia. Sebaliknya, pada banyak kesempatan Yesus mengecam orang-orang Yahudi, terutama pemuka agama mereka, akan ketidakpercayaan mereka kepada Yesus. Tema Injil Matius yang utama adalah Kerajaan Surga. Tema ini merupakan pengejawantahan kedaulatan Allah atas orang percaya. Dalam Yesus, Kerajaan Surga sudah hadir dan berdiam di tengah-tengah dunia ini. Dengan demikian, setiap orang yang percaya kepada Yesus adalah anggota Kerajaan Surga. Injil Matius disusun sedemikian rupa sehingga tema Kerajaan Surga ini menjadi fokus utama. Lima pokok bahasan di sekitar tema ini menjadi pilar utama dalam struktur Injil Matius. Sedangkan, kisah-kisah di seputar kehidupan dan karya Tuhan Yesus menjadi narasi yang berpusat pada tema tersebut. Kelima pokok bahasan itu adalah etika Kerajaan Surga (5-7); misi Kerajaan Surga (10); perumpamaan Kerajaan Surga (13); gereja sebagai wujud terlihat Kerajaan Surga (18); Kerajaan Surga ditinjau dari perspektif akhir zaman (24-25).

Kontribusi teologis. Sebagaimana dengan keempat Injil lainnya, Injil Matius menuliskan perjalanan hidup dan pelayanan Tuhan Yesus dengan fokus yang jelas, yaitu menuju ke kayu salib. Karya Yesus melalui kayu salib merupakan puncak penggenapan rencana keselamatan Allah. Yesus tidak berhenti di kayu salib saja, melainkan setelah kebangkitan-Nya, Ia mengutus para murid-Nya memberitakan keselamatan sehingga banyak orang dapat menjadi anggota keluarga Kerajaan Surga.

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/12/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+42:7-17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+42:7-17

Ayub 42:7-17

 7  Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
 8  Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."
 9  Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.
10  Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
11  Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
12  TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
13  Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan;
14  dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
15  Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
16  Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
17  Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar