(e-SH) 15 Desember -- Ayub 35:1-16 - Allah Berempati

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 15 Desember 2016
Ayat SH: Ayub 35:1-16

Judul: Allah Berempati

Rupanya Elihu mau menanggapi sikap Ayub yang membela diri dan menyatakan bahwa ia tidak berbuat jahat, meskipun Ayub tidak tahu mengapa dirinya mengalami azab Tuhan. Kalimat "Apakah kelebihanku bila aku berbuat dosa" (3b) harus dipahami dalam konteks penalaran metode logika. Misalnya, seseorang bisa menjadi kaya raya karena Tuhan memberkatinya. Tuhan hanya memberkati orang-orang yang diperkenan-Nya. Orang yang diperkenan-Nya adalah orang-orang saleh seperti Ayub (1:1-5). Ayub menjadi kaya raya karena ia adalah orang yang 'taat beribadah'. Jadi dalam imajinasi Elihu, seolah-olah Ayub berkata mustahil Tuhan memberkati hidupnya dengan berlimpah-limpah jika ia melakukan banyak kejahatan.

Kalau motivasi Elihu tulus dalam rangka mengajak Ayub melakukan introspeksi diri, seharusnya kalimatnya berbunyi, "Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kau lakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kau buat terhadap Dia? Jikalau Engkau benar, apakah yang kau berikan kepada Dia? Atau apa yang diterima-Nya dari tanganmu?" (6-7). Kenyataannya, Elihu mengutamakan asumsi negatif ketimbang hal yang positif. Di sini kalimat Elihu bernada tendensius. Artinya, seakan-akan Elihu berempati kepada Ayub dengan cara mengedepankan sifat Allah yang empatik dan berbelas kasihan. Padahal, Elihu memakai cara halus untuk "memaksa" Ayub mengakui kejahatannya agar sahabatnya mendapatkan pengampunan Allah.

Allah bukanlah Pribadi yang acuh tak acuh, sebaliknya Ia adalah Allah yang peduli dengan kondisi kita. Meski umat-Nya telah berdosa kepada-Nya, asalkan datang di hadapan-Nya dan mengaku segala pelanggaran dengan hati yang tulus dan jujur, maka Ia akan memberikan ampunan. Inilah makna positif dari kalimat negatif Elihu pada Ayub 35:13-16, walau kebenaran ini dipakai dengan motif yang salah oleh Elihu untuk memojokkan sahabatnya, Ayub.

Allah adalah Pribadi yang berbelas kasihan. Ia rindu umat-Nya dapat hidup dalam damai sejahtera-Nya. [SS]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/12/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+35:1-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+35:1-16

Ayub 35:1-16

 1  Maka berbicaralah Elihu:
 2  "Inikah yang kauanggap adil dan yang kausebut: kebenaranku di hadapan Allah,
 3  kalau engkau bertanya: Apakah gunanya bagiku? Apakah kelebihanku bila aku berbuat dosa?
 4  Akulah yang akan memberi jawab kepadamu dan kepada sahabat-sahabatmu bersama-sama dengan engkau:
 5  Arahkan pandanganmu ke langit dan lihatlah, perhatikanlah awan-awan yang lebih tinggi dari padamu!
 6  Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia?
 7  Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?
 8  Hanya orang seperti engkau yang dirugikan oleh kefasikanmu dan hanya anak manusia yang diuntungkan oleh kebenaranmu.
 9  Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak minta tolong oleh karena kekerasan orang-orang yang berkuasa;
10  tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam;
11  yang memberi kita akal budi melebihi binatang di bumi, dan hikmat melebihi burung di udara?
12  Ketika itu orang menjerit, tetapi Ia tidak menjawab, oleh karena kecongkakan orang-orang jahat.
13  Sungguh, teriakan yang kosong tidak didengar Allah dan tidak dihiraukan oleh Yang Mahakuasa.
14  Lebih-lebih lagi kalau engkau berkata, bahwa engkau tidak melihat Dia, bahwa perkaramu sudah diadukan kehadapan-Nya, tetapi masih juga engkau menanti-nantikan Dia!
15  Tetapi sekarang: karena murka-Nya tidak menghukum dan Ia tidak terlalu mempedulikan pelanggaran,
16  maka Ayub berbesar mulut dengan sia-sia, banyak bicara tanpa pengertian."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar