(e-SH) 27 November -- Mazmur 88 - Masih Ada Pengharapan dalam Tuhan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 27 November 2016
Ayat SH: Mazmur 88

Judul: Masih Ada Pengharapan dalam Tuhan

Percaya kepada Tuhan tidak secara otomatis membuat orang beriman terhindar

dari penderitaan, kesengsaraan, sakit penyakit, terpuruk secara ekonomi, dan sebagainya. Jika demikian, apa perbedaan yang dimiliki oleh orang beriman dengan yang tidak beriman? Yang pasti, cara pandang terhadap kehidupan harus berbeda antara orang percaya dan tidak percaya. Mazmur 88 menjadi salah satu contohnya.

Pada Mazmur 88, judul yang tertera adalah "Doa pada waktu sakit payah". Dalam perikop ini, para pembaca sulit mendapat informasi mengenai penderitaan yang dialami oleh pemazmur. Hanya beberapa petunjuk kalimat yang memperlihatkan kondisi pemazmur yang putus harapan. Misalnya, dia merasa sudah dekat dengan 'dunia orang mati'; setelah ia 'kenyang dengan malapetaka'; dan 'seperti orang yang sudah tidak berkekuatan' (4-5). Kondisi tersebut memperlihatkan pemazmur sedang dalam pergumulan berat.

Di satu sisi, ia menyebut Tuhan sebagai "Allah yang menyelamatkan" (2a). Di sisi yang lain, ia berpendapat bahwa Allah penyebab dirinya menderita. Contohnya, "Aku tertekan oleh panas murka-Mu dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku." (8); "Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku" (17).

Sepertinya pemazmur merasa merana sampai ia mengatakan bila orang sudah berada di 'sye'ol', - dunia orang mati, maka seluruh kehidupan telah selesai. Hidup menjadi tidak bermakna lagi. Ia pesimis bahwa Tuhan ada di dunia orang mati untuk mengasihi dan membangkitkannya dari kematian (11-12). Meski ia tidak dapat hidup bersama dengan para sahabat (19), masih tersimpan nada optimis pemazmur yang tengah berharap kepada Tuhan. Tampaknya, ia sedang mencari-cari kehidupan bersama Allah sebagai fokus utama dalam hidupnya.

Dalam kondisi yang dipenuhi rasa takut akan kematian, tetaplah berharap kepada Tuhan. Ia akan memberikan kekuatan yang menghidupkan. [SS]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/11/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+88
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+88

Mazmur 88

 1  Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
 2  (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;
 3  (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
 4  (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.
 5  (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
 6  (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
 7  (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
 8  (88-9) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;
 9  (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
10  (88-11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela
11  (88-12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?
12  (88-13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?
13  (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
14  (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?
15  (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
16  (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,
17  (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.
18  (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar