(e-SH) 12 November -- Roma 12:1-8 - Persembahan yang Benar

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 12 November 2016
Ayat SH: Roma 12:1-8

Judul: Persembahan yang Benar

Apa pun agama dan kepercayaannya, manusia biasanya memberikan persembahan kepada Pribadi yang disembahnya. Caranya bermacam-ragam sesuai dengan aturan dan ketentuan yang diterima dan disepakati bersama oleh kelompok kepercayaan masing-masing. Persembahan itu bisa berbentuk uang, harta benda, hasil bumi, termasuk di dalamnya waktu dan talenta. Semuanya itu baik kalau dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan. Tetapi, Paulus mengajak warga jemaat di Roma untuk mempersembahkan seluruh tubuh sebagai persembahan yang hidup.

Sebagai orang Yahudi, apalagi kaum Farisi, Paulus terbiasa mempersembahkan kurban. Apa pun yang dipersembahkan, entah kambing atau domba, atau lembu, semuanya harus tanpa cacat, bahkan tidak boleh luka. Anehnya, semua persembahan (kalau binatang, kecuali burung merpati) harus disembelih.

Setelah membutuhkan sebelas pasal untuk menjelaskan rencana dan maksud Allah, barulah Paulus menganjurkan, demi kemurahan hati Allah, warga jemaat di Roma untuk menyerahkan tubuhnya bagi Allah kita, sebagai persembahan yang hidup lagi kudus. Kudus berarti secara khusus-bukan untuk tujuan yang lain-kepada Allah. Dan Paulus menegaskan bahwa itulah ibadah yang berkenan (istilah aslinya: yang rohani).

Tak hanya kepada jemaat di Roma, kepada orang percaya abad XXI pun nasihat Paulus ini dialamatkan. Kita diminta menyerahkan tubuh sebagai ibadah yang hidup dan benar. Berarti, kita mengabdikan diri seutuhnya-waktu, tenaga, pikiran, juga harta-kepada Tuhan saja. Dan itu hanya mungkin jika kita mau berubah, yaitu perubahan berdasarkan pembaruan budi. Artinya, setiap saat kita mau berintrospeksi. Berintrospeksi berarti kita mengambil waktu untuk mengevaluasi diri. Evaluasi diri yang baik akan memampukan kita mengambil langkah selanjutnya. Dengan demikian, kita dapat membedakan mana yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna. Itulah ibadah yang sejati-yang sungguh diperkenan Allah. [CC]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/11/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Roma+12:1-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+12:1-8

Roma 12:1-8

 1  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
 2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
 3  Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
 4  Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
 5  demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
 6  Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
 7  Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
 8  jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar