(e-SH) 1 November -- Roma 8:26-30 - Kita adalah Umat Pilihan-Nya!

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 1 November 2016
Ayat SH: Roma 8:26-30

Judul: Kita adalah Umat Pilihan-Nya!

Tidak segala hal dalam hidup kita itu baik dengan sendirinya. Bahkan dosa membuat kehidupan manusia malah semakin buruk. Penulis Kejadian sejak lama mencatat bahwa kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan semata-mata (lih. Kej. 6:5). Tetapi, Allah itu hidup, baik dan setia. Itulah sebabnya, manusia perlu memercayakan dirinya kepada Allah yang tidak pernah melupakan ciptaan-Nya.

Kalau mau jujur, doa-yang merupakan hal yang penting dalam diri orang percaya-juga bukan perkara yang mudah! Tidak jarang kita tidak tahu apa yang semestinya kita ucapkan dalam doa. Paulus menyatakan bahwa manusia tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa (lih. Rm. 8:26). Tetapi, Allah tidak membiarkan kita dalam kebingungan. Roh sendiri berdoa kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Dalam hidup yang tampaknya ruwet, Allah tidak diam dan berpangku tangan. Dia sedang menyulam hari esok kita. Kalau yang disulam-Nya itu diterima dengan iman, kita akan melihat hasil akhir yang indah apabila kita mengasihi-Nya. Memang lebih mudah mengatakan bahwa kita mengasihi Allah, namun itu hanya terbukti ketika kita tekun memercayai Dia. Ingatlah sulaman! Kalau dilihat dari bawah, kain yang disulam tampak acak-acakan. Tetapi dari atas, semuanya tampak indah karena Sang Penciptanya memiliki maksud yang indah!

Penegasan Paulus pada ayat 28-bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu-sungguh menghibur, namun harus kita pahami secara utuh. Allah bukan hanya mengetahui sejak awal, Dia malah sudah menentukan dari awalnya. Tujuan-Nya sungguh agung dan mulia supaya kita menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Tentu sebagai manusia kita acap kali mengalami kegagalan, tetapi Allah Yang Mahabijak sungguh mengenal keterbatasan serta keringkihan kita. Kalau kita mengenal rencana-Nya dan bertahan dalam menghadapi berbagai kesukaran, Ia akan membenarkan kita. Tak hanya itu, kita malah akan dimuliakan-Nya! Sekali lagi, karena kita adalah pilihan-Nya! Dia tidak pernah melupakan kita! [CC]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/11/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Roma+8:26-30
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+8:26-30

Roma 8:26-30

26  Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
27  Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
29  Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
30  Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar