(e-SH) 6 Oktober -- Roma 1:1-7 - Hati Sebagai Hamba

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 6 Oktober 2016
Ayat SH: Roma 1:1-7

Judul: Hati Sebagai Hamba

Apakah Anda terlibat dalam pelayanan? Orang-orang seperti apa yang lebih Anda sukai untuk dilayani? Kebanyakan orang lebih suka melayani orang-orang yang sudah dikenal, walau hanya melalui bahasa atau budayanya. Setidaknya memudahkan untuk menyesuaikan diri.

Paulus bukan pendiri jemaat di Roma. Tidak heran apabila mereka tidak mengenalnya. Paulus menyadari hal ini. Di awal suratnya, ia memperkenalkan diri terlebih dahulu. Hal penting yang perlu diketahui jemaat Roma adalah otoritasnya dalam menulis surat. Dengan gamblang, Paulus menyebut identitas dirinya sebagai hamba dan rasul Kristus (1). Identitas itu dimilikinya bukan karena keinginan sendiri, melainkan karena ia dipanggil dan dikuduskan Allah untuk pekabaran Injil Kristus (1).

Sebagai rasul, Paulus memberitakan Kristus sebagai Anak Allah yang berkuasa, yang tersalib, dan yang bangkit dari antara orang mati (2-4). Injil adalah penggenapan nubuat para nabi dalam zaman PL. Selain itu, Paulus bertugas menuntun semua bangsa agar percaya dan taat kepada Kristus (5), termasuk orang-orang Roma (6). Meski Paulus tidak mengenal jemaat Roma, tetapi pemahaman akan tugasnya sebagai rasul membuat Paulus tidak sungkan menulis surat kepada mereka untuk menyampaikan pengajarannya. Hati Paulus sebagai hamba Kristus membuatnya merasa berkepentingan untuk melayani jemaat Allah.

Hati sebagai hamba Kristus bukan hanya dimiliki Paulus, tetapi juga harus dimiliki oleh orang-orang percaya. Sebab itu, kita meneladani Paulus untuk melayani Kerajaan Allah. Sebagai orang-orang percaya, kita semua menerima mandat Injil untuk melayani orang lain agar mereka dapat menjadi murid Kristus (Mat. 28:19-20).

Kasih karunia yang telah diterima dari Allah seharusnya membuat kita meresponsnya dengan memberitakan kasih karunia Allah kepada orang lain. Ingatlah bahwa Allah mengasihi mereka. Allah ingin mereka diselamatkan. Karena itu, sepatutnya kita bergiat dalam pemberitaan Injil. [SH]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/10/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Roma+1:1-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+1:1-7

Roma 1:1-7

 1  Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.
 2  Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
 3  tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,
 4  dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
 5  Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
 6  Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
 7  Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar