(e-SH) 29 Juni -- 2 Timotius 2:14-26 - Pekerja Kristus

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 29 Juni 2016
Ayat SH: 2 Timotius 2:14-26

Judul: Pekerja Kristus

Timotius menghadapi persoalan yang tidak mudah dalam pelayanannya. Ia berhadapan dengan para pengajar sesat yang suka bersilat lidah dan mengacaukan (14), suka omongan kosong, dan hidup penuh kefasikan (16-18). Paulus menasihatkan Timotius agar berusaha menjadi pekerja Kristus yang pantas sehingga para pengajar sesat itu tidak menemukan celah untuk menjatuhkan Timotius dan mencemarkan nama Tuhan.

Dalam rangka menjadi pekerja Kristus yang layak, Paulus menasihatkan dua hal kepada Timotius, yaitu: Pertama, bijak dalam perkataan (14-19, 23-26). Artinya, tidak malu memberitakan kebenaran (15), tidak mempertengkarkan hal-hal yang tidak layak (23-24), dan melayani dengan kelemahlembutan (25). Kedua, menjaga kesucian (20-22) dengan menjauhi nafsu, mengejar keadilan, kesetiaan, kasih, dan kedamaian (22). Perhatikan bahwa di tengah peliknya persoalan yang ditimbulkan oleh para pengajar sesat di Efesus, Timotius didorong untuk menghadapi mereka dengan bijaksana dan tidak dengan kekerasan (25). Meski ada beberapa orang yang dengan jelas telah menyimpang dari kebenaran (17-18), namun Paulus menasihatkan Timotius untuk menghadapinya dengan lemah lembut (25). Dengan demikian, mungkin saja Tuhan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan mengenal kebenaran yang sejati. Orang-orang itu dapat tersesat akibat jerat Iblis yang menjerumuskan mereka (26).

Tidak jarang sebagai pemimpin rohani, kita tidak sabar dalam membimbing seseorang yang telah melenceng dari kebenaran dan dengan mudah mengucilkannya dari komunitas umat Allah. Sebelum kita mengkonfrontir orang yang tersesat, hendaklah terlebih dahulu kita belajar untuk menjadi bijak dalam perkataan dan menjaga kesucian hidup sehingga orang lain atau iblis tidak menemukan celah untuk menjatuhkan kita dan mempermalukan Kristus. Dengan kelemahlembutan, kita akan dimampukan Allah dalam anugerah-Nya untuk membimbing dan mengarahkan orang tersebut ke jalan yang benar. [MFS]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/06/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Timotius+2:14-26
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Timotius+2:14-26

2 Timotius 2:14-26

14  Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya.
15  Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
16  Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
17  Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
18  yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
19  Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
20  Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
21  Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
22  Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
23  Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
24  sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
25  dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
26  dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org


0 komentar:

Posting Komentar