(e-SH) 14 Juni -- 1 Timotius 1:1-11 - Terjebak dalam Persoalan Sia-Sia

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 14 Juni 2016
Ayat SH: 1 Timotius 1:1-11

Judul: Terjebak dalam Persoalan Sia-Sia

Paulus mengenal dirinya sebagai rasul, yaitu utusan dari Kristus Yesus berdasarkan perintah Allah dan Kristus Yesus, yang menyelamatkan Paulus dan setiap kita (1). Paulus juga menyatakan bahwa Timotius adalah anaknya dalam iman yang diberi kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus (2).

Di gereja Efesus tempat Timotius melayani, rasul Paulus mendapatkan laporan tentang adanya beberapa orang yang mengajarkan ajaran lain (3). Artinya, ada sekelompok orang yang berusaha mengaitkan kebenaran Injil dengan adat istiadat atau kepercayaan masyarakat setempat agar Injil dapat diterima oleh penduduk lokal. Mereka bermaksud untuk menjadikan Injil kontekstual, tetapi sayangnya mereka sendiri gagal memahami arti dan esensi dari Injil. Pada akhirnya mereka terjebak dalam persoalan silsilah atau takhyul setempat yang justru menimbulkan persoalan baru (4) yang dikatakan sebagai hal yang sia-sia (6). Nasihat Paulus ini dilandaskan pada motivasi yang murni, yaitu kasih dari hati yang suci, nurani yang murni, dan iman yang tulus ikhlas (5).

Pelayan yang bukan utusan Allah belum mengalami kasih karunia membuat mereka kurang mengerti akan ajaran dan pokok-pokok dasar iman kristiani. Mereka tersesat karena mengajarkan sesuatu yang bertolak belakang dengan tujuan awal Injil. Injil menawarkan kasih karunia yang menyelamatkan dan membebaskan orang dari perbudakan dosa untuk hidup dalam kekudusan. Pengajar sesat ini justru membuat orang-orang terikat dalam aturan-aturan lahiriah dari hukum Taurat, yang hanya menunjukkan dosa-dosa dan tindakan jahat manusia (7-11).

Pengenalan akan diri, panggilan dan kasih karunia Allah dalam hidup kita akan menjadi pedoman tentang tujuan dan arah pelayanan kita. Ajarkan kebenaran seturut Injil kasih karunia dan jangan mengikat apalagi menyesatkan orang lain dalam pengajaran yang lain dan aturan-aturan lahiriah semata! [JL]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/06/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Timotius+1:1-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Timotius+1:1-11

1 Timotius 1:1-11

 1  Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,
 2  kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
 3  Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain
 4  ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.
 5  Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.
 6  Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia-sia.
 7  Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan.
 8  Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan,
 9  yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,
10  bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat
11  yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org



0 komentar:

Posting Komentar