(e-SH) 21 Maret -- Markus 14:66-72 - Kegagalan Petrus

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 21 Maret 2016
Ayat SH: Markus 14:66-72

Judul: Kegagalan Petrus

Memang lidah tak bertulang, demikianlah yang diungkapkan orang ketika mengetahui apa yang dikatakan seseorang tidak sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Tindakan ini yang diperlihatkan oleh Petrus. Petrus yang sebelumnya berjanji tidak akan meninggalkan guru-Nya (Mrk. 14:29), justru melarikan diri ketika Yesus ditangkap dan dibawa untuk diadili di hadapan Imam Besar orang Yahudi (Mrk. 14:50).

Petrus hanya mengikuti Yesus dari kejauhan, ia tidak  berani mendekat (Mrk. 14:54). Petrus pernah berjanji sungguhsungguh bahwa ia rela mati demi Yesus dan tidak akan menyangkal guru-Nya (Mrk. 14:31). Yang terjadi adalah ia menyangkal Yesus sebanyak tiga kali (68, 70, 71) dan disertai kutukan dan sumpah (71). Ada pun orang-orang yang mengkonfrontasi dia pada saat itu hanyalah orang-orang biasa (68-70), bukan petinggi-petinggi agama. Namun pelbagai dugaan mereka terhadap Petrus membuatnya ketakutan dan panik (71).

Manusia sangat mudah berjanji, tetapi belum tentu dapat menepatinya. Kita dapat menjanjikan sesuatu dengan mudah, tetapi belum tentu bisa membuktikannya. Pada malam itu, Petrus gagal menepati janji dan komitmen setianya kepada Yesus. Saat ia menyadari penyangkalan yang telah dilakukannya dan mengingat kembali peringatan Tuhan kepadanya, maka Petrus menyesal dan menangis tersedu-sedu (72).

Bagaimana dengan kita? Ada berapa banyak janji setia yang telah kita ucapkan kepada Tuhan dan berapa banyak yang telah kita tepati? Ada berapa banyak komitmen yang telah kita janjikan kepada-Nya dan berapa banyak yang telah kita lakukan? Apakah kita seperti Petrus yang hanya bisa berjanji tetapi gagal menepatinya. Atau kah kita hanya bisa berkomitmen tetapi gagal melakukannya? Kiranya Tuhan menolong dan meneguhkan janji iman kita di hadapan-Nya.

Renungkan: Janganlah berjanji jika kita tidak sanggup melakukannya. Apabila janji telah terucap di mulut, sudah menjadi suatu keharusan bagi kita mewujudkannya dalam tindakan konkret. [MF]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/03/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+14:66-72
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:66-72

Markus 14:66-72

66  Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar,
67  dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
68  Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud." Lalu ia pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam).
69  Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini adalah salah seorang dari mereka."
70  Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus: "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!"
71  Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!"
72  Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu menangislah ia tersedu-sedu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org


0 komentar:

Posting Komentar