e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 19 Januari 2016
Ayat SH: Markus 3:31-35
Judul: Melakukan Kehendak Allah
Ibu dan saudara merupakan bagian dari keluarga inti. Mereka adalah
orang yang paling dekat dengan kita, terutama Ibu sebagai wanita
yang melahirkan kita. Kisah ini dimulai dengan mukjizat yang Yesus
kerjakan sehingga keluarga-Nya datang hendak menjemput-Nya (21).
Ibu dan saudara-saudara Yesus tiba dan berdiri di luar. Kemudian
mereka menyuruh orang untuk memangil Dia (31). Saat orang banyak
duduk sambil mengelilingi Yesus, dari antara mereka ada yang
mengetahui kedatangan mereka dan memberitahukannya kepada Yesus
(32). Tetapi Yesus menjawab seolah-olah Dia tidak mengenal Ibu dan
para saudara- Nya dengan kalimat "siapa ibu- Ku dan siapa
saudara-saudara- Ku?" (33).
Mereka yang hadir tidak mengerti mengapa Yesus berkata seperti itu.
Yesus berkata bahwa orang-orang yang duduk disekeliling-Nya adalah
ibu-Nya dan saudara-Nya (34). Kalimat ini mengajarkan bahwa relasi
ibu dan saudara tidak dibatasi oleh hubungan secara jasmani,
tetapi juga secara rohani. Hal ini berarti bahwa mereka yang
mendengar Injil dan menerima Injil itu adalah ibu dan saudara
Yesus dan berita Injil berlaku untuk setiap bangsa.
Yesus memberitahukan bahwa Ia sedang mengerjakan kehendak Allah, yaitu
mengabarkan Injil kepada semua orang. Dia mengingatkan bahwa yang
menjadi ibu dan saudara-Nya adalah orang- orang yang juga
mengerjakan kehendak Allah. Mereka inilah saudara-Nya laki-laki,
saudara- Nya perempuan, dan ibu-Nya (35).
Hubungan kekeluargaan sedarah yang kita miliki tidak selalu memiliki
ikatan kekekalan. Ikatan ini didasarkan kepada Kerajaan Allah dan
ketaatan akan kehendak Bapa. Memang tidak salah apabila kita
memerhatikan orangtua maupun saudara sekandung, tetapi kita sering
lupa bahwa kita memiliki tugas untuk mewujudkan kehendak Allah di
bumi.
Jika ketaatan kepada kehendak Allah membuat orangtua dan saudara kita
menolak diri kita, jangan takut. Allah dapat memakai orang lain
yang melakukan kehendak-Nya menjadi keluarga bagi kita secara
rohani. [JH]
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/01/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+3:31-35
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+3:31-35
Markus 3:31-35
31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka
berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata
kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan
berusaha menemui Engkau."
33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa
saudara-saudara-Ku?"
34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan
berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki,
dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5218471-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 19 Januari -- Markus 3:31-35 - Melakukan Kehendak Allah
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar